MPKS PWM DIY dan UNISA Bukber dengan 1200 Anak Asuh Panti Asuhan Se - DIY
SLEMAN - Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PWM DIY bekerja sama dengan Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar Buka Bersama Anak Panti Asuhan Muhammadiyah – Aisyiyah se-DIY pada hari Ahad (24/3) di Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 1200 anak asuh dari Panti Asuhan Muhammadiyah –Aisyiyah se-DIY.
Buka bersama menghadirkan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dr. H. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes. sebagai penceramah. Dalam ceramahnya beliau mengatakan bulan Ramadhan sangat istimewa. Dibalik keistimewaan tersebut karena ada peristiwa turunnya Al-Qur'an (Qs al-Baqarah [2]: 185).
"Maka Ramadhan sering disebut sebagai syahrul qur'an. Disamping itu, Ramadhan menjadi salah satu bulan bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia untuk membaca Al-Qur'an. Maka, kita berharap adik-adik yang tadi baca Al-Qur'annya bagus, mudah-mudahan akan menjadi pegiat dari kader-kader umat dan bangsa yang setia berada pada kebenaran Islam," ujarnya.
Menurut Agus, Al-Qur'an tidak serampangan turun. Turunnya berproses yang dimulai dari Qs al-Alaq (96): 1-5. Secara redaksional, Agus menambahkan jika ayat ini merepresentasikan jika Nabi Muhammad Saw tatkala menerima ayat tersebut nabi tidak bisa membaca karena nabi adalah orang yang ummi.
Berulang kali diajarkan Malaikat Jibril, sampai kemudian ayat tersebut turun secara utuh , iqra` bismi rabbikallażī khalaq. Dari sini kemudian manakala terus dihayati secara membumi, maka dengan spirit iqra` ini menjadi salah satu rumus untuk meraih kesuksesan.
"Inti dari itu (Qs al-Alaq [96]: 1-5) para mufasir memerintahkan kalau umat Islam ingin menang dan maju, maka spiritnya adalah spirit iqra` (baca), spirit belajar, dan spirit mencari ilmu. Siapapun kita, kalau kita umat yang beriman rajin iqra` (membaca, mencari ilmu), maka janji Allah orang itu akan diangkat derajatnya, yarfa'illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-'ilma darajāt (Qs al-Mujadalah [58]: 11)," katanya.
Agus mengungkapkan bahwa ayat tersebut sebagai perpaduan antara iman yang kuat dan ilmu luas, maka menjadi jalan Allah untuk mengangkat derajat seseorang. "Maka, mulai sekarang cita-cita menjadi orang yang beriman kuat, berilmu mantap harus kita tanamkan pada diri kita," jelasnya.
Selama di pondok pesantren, Agus meminta kepada seluruh santri semestinyalah memiliki proyeksi ke depan. Jika ini dilakukan, sebut Agus santri tengah bergumul agar dapat menggapai kesuksesan di masa mendatang.
"Dan kunci orang sukses adalah orang-orang yang tidak kalah oleh hawa nafsunya ketika dia memperjuangkan masa depannya," tegasnya.
Salah satu dilematika yang dihadapi seseorang dalam rangka meraih kesuksesan adalah rasa malas. Ini sebagai salah satu tantangan berat bagi seluruh umat manusia.
Karena itu, sebagai langkah arif dalam membumihanguskan rasa malas, Agus minta santri untuk lawan secara paksa dari dalam diri masing-masing, sehingga dapat bersemangat kembali untuk menuntut ilmu meraih ilmu berkah dan manfaat agar bisa sukses.
"Godaan untuk mendapatkan ilmu yang bagus paling mendasar adalah malas. Kira-kira bagaimana agar kita tidak malas? Kalau sudah malas menggoda, maka paksa diri kita," sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Agus mengatakan kesuksesan hanya akan diraih sebagaimana petunjuk Al-Qur'an yaitu cerdas menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Semua orang kata Agus sama-sama diberikan waktu selama 24 jam. Tetapi, tidak semua lantas memanfaatkannya.
"Hanya orang yang berhasil menggunakan 24 jam dengan sebaik-baiknya, sementara orang-orang yang gagal membiarkan waktu berlalu begitu saja," tuturnya.
Terakhir, percaya kepada kemampuan yang Allah berikan. Di sini Agus mengajak seluruh santri untuk bersemangat menggunakan kemampuannya masing-masing sebagai manifestasi berkarya dan berinovasi. Menurutnya, kemampuan sebagai anugerah yang mahal persembahan Allah dan seyogianya disyukuri bersama.
Acara ini dihadiri Wakil Ketua PWM DIY Dr. H Nur Ahmad Ghojali, MA, Rektor UNISA Yogyakarta Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kp., Sp.Mat, Ketua MPKS PWM DIY Zainal Abidin, dan pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah-Aisyiyah se-DIY.
Selain itu, akan diberikan sebanyak 10 beasiswa kepada santri untuk kuliah di UNISA Yogyakarta melalui sistem seleksi. Bagi yang lolos seleksi, maka akan mendapatkan beasiswa tersebut dan diperbolehkan memilih sendiri fakultas yang diinginkan.
(*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow