SURAKARTA — Persiapan untuk menyongsong Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke – 48 terus dilakukan. Baru – baru ini, Panitia Muktamar ke – 48 kembali gelar simulasi pemilihan, persidangan, dan serah terima mandat di Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (29/10).
Turut hadir dalam simulasi tersebut, di antaranya: Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad, Bendahara Umum PP Muhammadiyah Marpuji Ali, Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto, dan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Tafsir, serta perwakilan PDM dan PDA se-Jawa Tengah.
Sekretaris Panitia Pusat, Muhammad Nurul Yamien, menuturkan simulasi diikuti perwakilan dari seluruh PDM dan PDA se-Jawa Tengah.
Menurutnya, ini lebih banyak jika dibandingkan simulasi yang pertama, yang hanya diikuti perwakilan dari Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Solo Raya.
Selain itu, dibandingkan dengan simulasipertama, simulasi kedua ini digelar lebih komprehensif.
“Artinya, mencoba mensimulasikan layanan kepada anggota muktamar sejak mereka datang ke kampus UMS ini,” ungkap Yamien.
Selain simulasi pemilihan, kata Yamien, pada kesempatan ini juga dilakukan simulasi untuk tukar mandat dan simulasi pemondokan atau penginapan para peserta Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.
Mengingat peserta muktamar nanti tidak sedikit, Yamien berharap dengan simulasi ini nanti akan memudahkan urusan pemondokan.
Setelah simulasi pemondokan atau penginapan, dilanjutkan simulasi persidangan. “Sehingga bisa diantisipasi oleh panitia hal-hal yang menyangkut persiapan persidangan,” tandas Yamien, seperti yang waktu itu sedang berlangsung.
Yamien mengatakan, meski persiapan panitia telah berlangsung lama, namun saat ini masih terus dilakukan pemantapan.
“Saya kira pemantapan-pemantapan akan terus dilakukan, apakah akan terintegrasi semacam ini atau nanti simulasi ketika mungkin sedang dipersiapkan oleh panitia,” ujarnya.
Anggota Panitia Pemilihan (Panlih) Muktamar Muhammadiyah ke – 48, Budi Setiawan, menambahkan jika proses pemilihan di Muktamar ke – 48 akan menggunakan e-voting dari proses pemilihan sampai penghitungan.
“Ini bukan pengalaman pertama bagi Muhammadiyah, sebab di muktamar sebelumnya telah menggunakannya, tapi hanya pada proses penghitungan dan untuk pemilihan masih manual,” ungkap Ketua MDMC Pusat ini . (*\asa)
Comment