Kiprah Jaringan AmbulanMu Yogyakarta

Kiprah Jaringan AmbulanMu Yogyakarta

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Ada kisah tersisa dari aksi tolak UU Cipta Kerja di DPRD DIY Jalan Malioboro beberapa waktu lalu.

Hiruk-pikuk protes terhadap pengesahan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law oleh DPR-RI, mengakibatkan  protes dan penolakan dari berbagai elemen masyarakat. Buruh dan mahasiswa juga tak ketinggalan ikut bergerak menyuarakan.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Mahasiswa Yogyakarta yang menggelar aksi di gedung DPRD DIY pada awalnya berjalan tertib. Mereka bergantian menyampaikan orasi dan menyanyikan lagu-lagu perjuangan menyuarakan penolakan pengesahan UU Cipta Kerja.

Dalam setiap aksinya itu tidak jarang terjadi ekses yang mengakibatkan korban di kalangan peserta aksi. Tentunya, hal ini harus segera mendapatkan pertolongan.

Salah satu cerita inspiratif yang tersisa dalam kejadian aksi di DPRD DIY kemarin adalah peran  ambulanMu beserta jaringannya yang ada di Yogyakarta dalam menolong para peserta aksi demo yang mengalami luka.

Menurut Anton Nugroho, Koordinator Tim AmbulanMu DIY, ini merupakan panggilan kemanusiaan bagi relawan ambulan Muhammadiyah untuk senantiasa berada di garda depan peristiwa kemanusiaan. “Termasuk dalam aksi mahasiswa menolak Omnibus Law kemarin,” kata Anton Nugroho, Senin (12/10/2020).

Kali ini, tercatat 15 ambulance yang siaga dari seluruh wilayah Yogyakarta dan juga dari MDMC serta jajaran Kokam (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah).

“Kami juga berkoordinasi dengan PKU Muhammadiyah Yogyakarta untuk penanganan selanjutnya,” tandas Anton Nugroho, yang didampingi Muginarta.

Menurut Anton, peran ambulance Lazismu tanpa kenal lelah membawa para peserta aksi yang mengalami luka-luka. “Korban juga dievakuasi akibat terkena gas air mata, terkilir dan luka karena pukulan benda tumpul,” kata Anton, yang menambahkan untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit terdekat PKU Muhammadiyah Yogyakarta untuk mendapatkan perawatan.

Gerakan amal Muhammadiyah dengan  teologi al-Ma’un ini sebagai basis ideologi, sangat nampak dan nyata: semangat mengedepankan kemanusiaan. “Inilah yang menjadi penyemangat jaringan ambulanMu di Yogyakarta untuk terus bergerak  menyikapi kondisi zaman,” pungkas Anton. (*\)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow