Ketua Umum PWM DIY Kunjungi Museum Muhammadiyah

Ketua Umum PWM DIY Kunjungi Museum Muhammadiyah

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Didampingi Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PWam DIY, Dr Robby Habiba Abror, S.Ag, M.Hum, Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta, Gita Danu Pranata, SE, MM, meninjau bangunan Museum Muhammadiyah di komplek Kampus Utama UAD Yogyakarta, Jum’at (1/11/2019).

Ketua Umum PWM DIY melihat langsung lokasi Museum Muhammadiyah karena berkaitan pengisian konten dan isian museum dari PWM DIY.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Museum Muhammadiyah diharapkan akan menjadi museum yang layak untuk dikunjungi sebagai wahana edukasi dan rekreasi. “Juga sebagai pusat riset tentang dinamika gerak persyarikatan Muhammadiyah,” kata Gita Danu Pranata.

Dari hasil rapat PWM DIY, MPI PWM DIY dan LPCR PWM DIY pada Kamis, 31 Oktober 2019 di PWM DIY, seluruh anggota LPCR PDM se-DIY, PCM dan PRM se-DIY diharapkan bisa berpartisipasi dengan mengisi konten dan isian museum karena peran kebangsaan dan keumatan yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah perlu ditonjolkan dalam museum Muhammadiyah.

Dikatakan Gita Danu Pranata, sesaat lagi persyarikatan Muhammadiyah akan memiliki sebuah museum megah dengan 4 lantai di depan Masjid Islamic Center UAD Yogyakarta.

“Selain untuk wahana rekreatif, juga diharapkan sebagai media edukatif dan  berperan dalam upaya mengambil kembali hak tafsir Muhammadiyah atas sejarah yang seringkali terdistorsi karena berbagai kepentingan,” kata Gita.

Dengan museum ini, menurut Ketua MPI PWM DIY, Dr Robby Habiba Abror, S.Ag, M.Hum, Muhammadiyah diharapkan juga mampu membuktikan dirinya sebagai pelaku sejarah yang tidak terbantahkan atas perannya untuk negera Indonesia.

“Biarlah dokumen dan artefak-artefak ini berbicara kepada para warga Muhammadiyah dan masyarakat bangsa Indonesia dengan caranya sendiri,” ungkap Robby.

Untuk itu, sangat dibutuhkan dukungan dan partisipasi semua warga Persyarikatan Muhammadiyah di DIY dalam pengumpulan pernak-pernik artefak atau dokumen penting mengenai Muhammadiyah. “Sehingga terwujud dan berdiri museum yang berkemajuan,” tandas Gita Danu Pranata.

Di bawah Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah, MPI PWM DIY akan bekerja sama dengan majelis dan lembaga terkait. “Menanti peran serta warga Persyarikatan Muhammadiyah,” tandas Robby, yang menambahkan semakin banyak koleksi yang terkumpul akan menjadi museum yang berkemajuan di Indonesia.

Diharapkan, warga Muhammadiyah bisa menginformasikan tentang dokumen, artefak atau peninggalan yang bernilai sejarah dan terkait dengan perkembangan Muhammadiyah yang ada di PDM, PCM dan PRM setempat.

Setelah didapat, bisa menyerahkan benda tersebut untuk dibuat duplikat atau replika yang akan dipajang di Museum Muhammadiyah

Adapun dokumen atau artefak itu bisa berupa: Surat Keputusan (SK), sertifikat, dan semacamnya dengan umur lebih dari 50 tahun.

Selain itu untuk benda-benda sejarah seperti: mesin ketik kuno, mimbar, papan tulis, foto,  asbak, meja kursi, jam dinding, bulpoin, sepeda atau kendaraan seorang tokoh, dll yang bernilai sejarah dengan umur benda lebih dari 50 tahun yang dihitung dari tahun 2019 ke belakang. Apabila telah menemukan dokumen atau benda yang dimaksud bisa menghubungi: Roby H. Abror (HP 0878-3979-2629), Farid Makruf (HP 0858-6838-0336), M. Ikhwan A (HP 0852-1903-1001), Agus Yulianto (HP 0812-2700-0033) dan Moh. Sanusi (HP 0821-3734-5608). (*/Affan)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow