Ketua PWM DIY: Museum Miniatur Dakwah Persyarikatan Masa Depan

Ketua PWM DIY: Museum Miniatur Dakwah Persyarikatan Masa Depan

Smallest Font
Largest Font

BANTUL – Museum Muhammadiyah diresmikan pada hari Senin (14/11), di area Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Prosesi peresmian dilakukan dengan penandatanganan prasasti oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy.

Usai prosesi peresmian, keduanya beserta para tamu undangan melakukan kunjungan ke museum untuk melihat berbagai konten dan koleksi yang terdapat di dalamnya. Mulai dari artefak, lukisan, riwayat perjalanan sejarah persyarikatan, dan situs – situs bersejarah lainnya ditampilkan langsung kepada para pengunjung yang hadir.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Ketua PWM DI Yogyakarta Gita Danu Pranata, yang juga hadir dalam acara peresmian Museum Muhammadiyah mengungkapkan rasa syukurnya atas diresmikannya museum, menjelang Muktamar ke – 48.

“Alhamdulillah, Museum Muhammadiyah bisa diselesaikan sebelum muktamar, sehingga nanti bisa menjadi salah satu destinasi warga persyarikatan,” ungkapnya di sela – sela kunjungan di museum.

Tak lupa juga, ia mengajak seluruh warga Muhammadiyah, termasuk yang datang ke Muktamar ke – 48 di Surakarta untuk datang ke museum.

“Bagi yang mendatangi acara Muktamar jangan lupa datang ke museum, karena ini merupakan miniatur perjalanan dakwah persyarikatan yang juga terdapat artefak masa ke masa yang bisa menguatkan kita dalam berdakwah dan juga meyakinkan kita semua untuk bangga menjadi warga persyarikatan,“ tambah Gita.

Gita menilai berbagai konten yang terdapat di dalamnya sudah sangat menunjukkan bahwa Museum Muhammadiyah tidak hanya menggambarkan artefak, tetapi juga bisa menginspirasi untuk masa depan persyarikatan.

“Museum tidak hanya menggambarkan artefak, tetapi juga bisa menginspirasi untuk ke depan. Jadi, sedikit menengok masa lalu tapi juga menginspirasi untuk ke depan,” imbuh Gita.

Sedikit informasi, gedung Museum Muhammadiyah dikonsepkan ramah anak, perempuan, dan disabilitas. Museum ini menggunakan teknologi untuk menjelaskan storyline tentang perjalanan Muhammadiyah.

Dari empat lantai yang dimiliki, lantai satu memuat historiografi Muhammadiyah, sedangkan lantai dua adalah ruang pamer tematik Muhammadiyah untuk bangsa yang dapat membuat pengunjung merasakan masa lalu, masa kini dan masa depan, hingga lantai tiga memuat sejumlah karya seni lukisan temporer dari para pelukis ternama. (*)


Wartawan: Dzikril Firmansyah

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow