News

News

MediaMU.COM

Apr 28, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking
Atasi Perubahan Iklim, MLH PP Muhammadiyah Tanam 1000 Pohon Mangrove Timnas U-23 Indonesia Kalahkan Korsel di Piala Asia, PP Muhammadiyah Beri Apresiasi Menang Lewat Adu Penalti lawan Korsel, Indonesia Satu Kaki Menuju Olimpiade 2024 Babak I Perempat Final Piala Asia U-23: Indonesia Unggul 2-1 atas Korea Selatan Inilah Doa untuk Mengharap Kemenangan Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia PP Muhammadiyah Apresiasi Sikap Kenegarawanan Anies dan Ganjar Haedar Nashir: Indonesia Harus Dibangun dengan Pemikiran Moderasi dan Multi Perspektif Pasca Putusan MK, Abdul Mu'ti Apresiasi Sikap Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud FLC PWM DIY dan SDN Karangsari Kolaborasi Tingkatkan Motivasi Belajar Anwar Abbas Harap Muhammadiyah-NU Bersatu Hadapi Peralihan Peradaban Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Minta Semua Pihak Hormati Putusan MK Inilah Makna Syawalan Bagi Cabang Ranting dan Masjid Berkemajuan Sukses di DPD RI, PWM DIY Siapkan Kader-kader Terbaiknya di Pilkada Serentak 300 Warga Muhammadiyah Ngaglik Hadiri Syawalan, Siap Bangun SMP Muhammadiyah yang Pertama Timnas U-23 Menang Lawan Australia Berkat Mahasiswa Muhammadiyah, Inilah Komentar Syauqi Soeratno Dukung Timnas U-23 di Piala Asia, PP Muhammadiyah Gelar Nonton Bareng Ragam Cerita Posko Mudikmu Tempel: Insiden Minibus dan Evakuasi Pemudik Terlantar Haedar Nashir: Puasa Ramadan Memberikan Nilai Tengahan Bagi Umat Muslim Alumni Sekolah Muhammadiyah Harus Punya Nilai Lebih Dan Beda Video Pendeta Gilbert Viral dan Tuai Polemik, Ini Respons Sekum PP Muhammadiyah

Pemuda, Sibukanlah Diri dengan Kebaikan

Fadlurrahman dalam Kajian Muhammadiyah With You, Kamis (29/7). Foto: afifa/mediamu.com

YOGYA – Muhammadiyah With You dengan tema “Pemuda Untuk Peradaban Islam”, Kamis (29/7) Sebagai nara sumber adalah Fadlurrahman, S.Pd.I., M.Pd, dosen PAI Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Mengawali ceramahnya, pembicara mengutip pernyataan William Edward Gladstone, mantan Perdana Menteri Inggris, “Percuma kita memerangi umat Islam sekarang. Tidak akan mampu menguasainya selama di dada para pemuda Islam itu masih duduk Al Qur’an. Tugas kita sekarang adalah Al Qur’an dicabut dari hati-hati mereka, baru kita akan menang menguasai mereka. Minuman keras dan music lebih bisa menghancurkan umat Muhammad dari pada 1.000 meriam. Oleh karenaitu, tanamkan dalam hati mereka rasa cinta terhadap materi dan seks.” (Kutipan dari Elfata, edisi 02, vol.14, 2014).

Fadlurrahman mengatakan, pernyataan Wiliiam Edward tersebut ada benar dan salahnya. Dalam Al Qur’an dijelaskan, wama karuu wama karallah, wallahu khairul maakiriin (Surah Ali Imran: 54). “Meskipun banyak umat ingin menenggelamkan Islam, tapi Allah lebih pandai dalam membuat makar (tipu daya). Intinya, tidak akan mampu menjatuhkan cahaya Islam,” jelas Fadlurrahman.

Pada kenyataan di zaman ini, banyak pemuda hafal Al Qur’an, muncul banyak pondok pesantren tahfidzh, baik dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Meski demikian, tidak sedikit juga pemuda mengkonsumsi minuman keras dan mendengarkan musik yang mengarah pada kemaksiatan. Oleh karenanya perlu ditanamkan kepada para pemuda bahwa dalam melakukan sesuatu obsesinya adalah akhirat.

Dalam salah satu pesan hadits, diriwayatkan dari Ibnu Abbas, untuk memanfaatkan waktu mudamu sebelum dating waktu tuamu (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadroknya, dikatakan oleh Adz-Dzahabiy dalam At-Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Hadits ini dikatakan shahih oleh Syaikh Albany dalam Al-Jami’ Ash Shogir).

Masa muda adalah masa memaksimalkan potensi besar, memaksimalkan ibadah, memaksimalkan semua yang dimiliki (panca indera, keilmuan, tenaga), dan lain sebagainya. Ketika pemuda punya potensi, himmah, iradah, maka berilah kesempatan pemuda untuk menjadi pemimpin, seperti menjadi takmir masjid, dan lainnya selama dalam koridor kebaikan.

Di zaman kini semangat juang pemuda bukanlah berperang seperti pada zaman Rasulullah, namun dalam bentuk Gazwul-fikr (perang pemikiran), seperti perkembangan industri, sains, teknologi, dan lain-lain. Jika apa yang dilakukan kurang mendapat dukungan dari pemerintah, maka tugas pejuang pemuda adalah mencari ridha Allah dengan shalat, doa, serta keimanan kuat.

Dosen PAI UAD itu berpesan agar para pemuda selalu melakukan muhasabah (evaluasi diri) dan istiqamah (teguh pendirian). Sibukanlah diri dengan kebaikan. Perbaikilah hubungan dengan Allah, orang tua,  keluarga, sehingga terlahirlah pribadi sholeh di masyarakat.

Tugas pemuda ada tiga yakni ilmu, sabar, dan amal. Ketika ilmu matang diamalkan, tentu tak terlepas dari ujian dan tantangan, maka darinya perlu sabar. Pemuda Islam harus terus berkarya, baik dengan background industri, kimia, biologi, dan bidang apapun, tapi ilmu agama harus menjadi dasar, yakni Al Qur’an dan Sunnah al-maqbulah.

Apapun yang dilakukan dengan ilmu agama, tentu usai perenungan, sehingga memiliki pertimbangan akan akibat-akibat yang terjadi. “Pemuda perlu ditekankan pada mindset akhirat, apa yang dilakukan di dunia harus sesuai dengan ajaran Islam. Keilmuan apapun kaitkan dengan Islam,” tegasnya. (*)

Wartawan: Afifatur Rasyidah I.N.A.
Editor: Sucipto

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here