Jelang Pemilu, Alumni Muallimin-Mu'allimaat Siap Berdiaspora dalam Dunia Politik

Jelang Pemilu, Alumni Muallimin-Mu'allimaat Siap Berdiaspora dalam Dunia Politik

Smallest Font
Largest Font

YOGYA - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Alumni Mu’allimin Mu’allimaat Muhammadiyah (DPP IKMAMM) sambut pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 dengan mengadakan acara IKMAMM Bicara Pemilu.

Acara tersebut mengambil tajuk “Diaspora di Pesta Demokrasi 2024”. Acara tersebut diselenggarakan pada Kamis (1/1) di Office 858, Prawirotaman, Yogyakarta. 

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Kegiatan diskusi IKMAMM Bicara Pemilu diikuti oleh 40 peserta, terdiri dari alumni Madrasah Mu’allimin mulai angkatan 2012 hingga 2022. Acara tersebut juga dihadiri pula Calon Legislatif Kabupaten Sleman dari Partai Amanat Nasional (PAN), M. Abduh Zulfikar alumni Mu’allimin tahun 2010 dan Calon Legislatif Kabupaten Kulonprogo dari Partai yang sama, Riemas Ginong yang merupakan alumni Mu’allimin tahun 2013. 

Selain itu, DPP IKMAMM juga menghadirkan tiga pembicara pendukung Pasangan Calon (Paslon) Calon Presiden (Capres), di antaranya: Sholahuddin Al Ayubi (alumni Mu’allimin Tahun 2016) yang mendukung Paslon 01, Racha Julian (alumni Mu’allimin Tahun 2018) pendukung Paslon 02 dan Alma Najmia (Alumni Mu’allimaat tahun 2016) simpatisan Paslon 03. 

Nabhan Mudrik Alyaum selaku Ketua DPP IKMAMM menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari wujud pengindahan arahan ayahanda Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, bahwa PP Muhammadiyah dalam konteks Pemilu 2024 bersikap netral aktif.

”Saya selaku Ketua DPP IKMAMM menyampaikan kalo acara ini adalah wujud dan bagian jika Alumni Mu’allimin dan Mu’allimaat mengindahkan ayahanda PP Muhammadiyah, harus netral aktif," tegas Nabhan.

Benar jika kader tidak diperkenankan membawa atribut persyarikatan dalam terjun sebagai bagian tim pada konstelasi Pemilu 2024. "Akan tetapi, secara individu, alumni Mu’allimin dan Mu’allimaat perlu mempertimbangkan untuk berdiaspora menjadi bagian dari aktor dalam Pemilu 2024,” lanjut Nabhan.

Dalam kesempatan yang serupa, Al panggilan akrab Sholahuddin Al Ayubi, menyampaikan selaku alumni Mu’allimin dan pendukung Paslon 01, bahwa diaspora kader Mu'allimin di paslon 01 adalah bentuk ikhtiar anak panah Muhammadiyah dalam berkiprah di dunia politik.

"Betul jika anak muda menawarkan idealisme dan masa depan, tapi kader Mu'allimin Muhammadiyah juga menawarkan integritas. Perubahan tidak akan terwujud tanpa idealisme & integritas,” kata Al Ayubi.

Racha Julian selaku pendukung 02 dan juga Relawan Bergerak 1912 menyampaikan bahwa sebagai warga Muhammadiyah, harus sama-sama belajar dewasa dalam berpolitik. Kalau teman kita beda pilihan, bukan berarti mereka adalah musuh.

“Masa kalau tidak sama-sama pilih "A" diartikan 'mangkir' dari prinsip Muhammadiyah. Sedangkan kalau kita sama dengan teman kita milih A, atau bahkan kita mendeklarasikan ke publik soal pilihan yg sama yaitu A, maka baru kita akan dinilai "Jihad Politik", "Diaspora Kader" dan lainnya. Menurutku kureng aja sih kalau cara pikirnya masih kayak gitu,” ujar Raju -sapaan akrabnya. 

Lanjut ke Alma, dalam kesempatan yang sama menyampaikan jika kader Muhammadiyah memperhitungkan Capres yang akan dipilih, maka capres harus memiliki sejalan dengan visi Muhammadiyah.

”Sebagai kader Muhammadiyah, sepatutnya kita memilih paslon dan caleg yang memiliki visi sejalan dengan persyarikatan sehingga kelak setelah pemimpin baru dilantik, Muhammadiyah tetap mendapatkan porsi yang seimbang dalam penentuan kebijakan,” tutur Alma. (*) 

Berita ini diterima Mediamu dari Faiz Arwi

Wartawan: Dzikril Firmansyah

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow