Inisiasi Inovasi Model Ekonomi Gotong Royong, Anggota LP UMKM DIY Dapat Penghargaan Kementerian
YOGYA - Anggota Lembaga Pengembangan UMKM (LP UMKM) PWM DIY, Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D mendapatkan penghargaan istimewa berkat perannya dalam pemberdayaan ekonomi di kawasan transmigrasi. Yaitu, Piagam Penghargaan dan Lencana Satya Transmigrasi, diserahkan langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Dr. (HC) Drs. A. Halim Iskandar, M.Pd.
Penghargaan ini ia peroleh sebagai Inisiator Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur di Kawasan Transmigrasi (G2RT - KT) atas inisiasi Program G2R Tetrapreneur yang telah dilaksanakan di kawasan prioritas nasional Kawasan Transmigrasi Muna Timur Raya (Mutiara), Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara melalui program pendanaan kompetitif Matching Fund Kedaireka 2023 bermitra dengan Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (Ditjen P2KTrans) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), bersama dengan Pemerintah Kabupaten Muna.
“Alhamdulillah, ini merupakan kesyukuran bersama bahwa penghargaan ini merupakan pencapaian masyarakat luas. Karena kebanyakannya dan pada umumnya apresiasi dan yang secara recognize oleh pihak-pihak seperti pemerintah dan seterusnya biasanya yang berbasis teknologi berkemajuan atau yang hal-hal yang sifatnya lebih bersifat digitalisasi yang advance teknologi dan sebagainya,” ucap Rika pada Selasa (21/5).
Namun, lanjutnya, kepemimpinan Kementerian Desa khususnya di P2KTrans atau di bagian pembangunan kawasan transmigrasi, mereka bisa melihat bahwa ada inovasi anak bangsa yang berbasis keilmuan yang sifatnya tidak harus berbentuk visualisasi fisik atau infrastruktur atau Hi Tech dan seterusnya. Namun juga merupakan inovasi-inovasi yang sifatnya abstrak atau modeling yang berwujud dalam bentuk model-model pembangunan.
Seperti contoh yang baru saja diterima itu adalah model G2R Tetrapreneur yang merupakan inovasi gotong royong dalam bidang ekonomi wirausaha yang bersifat organik dan berasaskan Pancasila yang dilaksanakan secara berkelanjutan berkemampuan untuk penciptaan kemandirian dan kewibawaan desa menuju produk ikonik global yang berkelanjutan berbasis empat pilar wirausaha yaitu Tetrapreneur: Tetra 1 (Rantai Wirausaha); Tetra 2 (Pasar Wirausaha); Tetra 3 (Kualitas Wirausaha); dan Tetra 4 (Merek Wirausaha).
Insiasi pertama di Indonesia bermula di tahun 2018, G2R Tetrapreneur dilaksanakan di Desa Wukirsari dan Desa Girirejo Kabupaten Bantul sebagai pilot village G2R Tetrapreneur di bawah naungan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM), yang sekarang berganti menjadi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta (DP3AP2).
G2R Tetrapreneur membersamai inovasi Transpolitan dalam penciptaan inovasi ikonik kawasan transmigrasi bersama Fakultas Geografi serta lintas fakultas lainnya di UGM. Tak hanya itu, kontribusi lainnya adalah embukaan pasar kebijakan pada akses global untuk produk-produk G2RT Indonesia di beberapa negara bekerjasama dengan KBRI dan ITCP setempat yaitu Kairo, Jedah, Abu Dhabi & Dubai.
Menurutnya, ini merupakan wujud bagaimana awareness dan kebutuhan dari masyarakat luas itu secara terformat Itu sudah dipetakan dengan baik dalam model G2RT ini. Sehingga, model ini dapat diapresiasi baik itu dari aspek keilmuannya hingga ke prakteknya. Begitu juga dampak dan manfaatnya hal tersebut yang membawa G2RT ini mendapatkan apresiasi secara nasional.
Kemudian, setelah menerima penghargaan, Rika bersama timnya akan bekerja sama dengan pihak Kementerian Desa dan PDTT untuk menyusun agar G2RT ini menjadi salah satu kurikulum atau salah satu acuan model dalam perencanaan hingga ke pengembangan serta pembangunan di kawasan transmigrasi. Khususnya ada juga yang namanya model transpolitan atau transmigrasi yang lebih modern.
“Di situ juga G2 RT menjadi salah satu acuan model pemberdayaan ekonomi yang masyarakatnya ada juga di kawasan transmigrasi yang mungkin belum transpolitan. G2RT juga digunakan menjadi model kegiatan ekonomi masyarakat dan sudah dikoordinasikan dengan baik di lintas Kementerian Desa PDTT, salah satunya di bidang Direktorat perencanaan juga di pengembangan kawasan transmigrasi,” jelas Rika.
Kemudian, sehubungan dengan percepatannya percepatan ekonomi, Rika mengungkap agar bagaimana model ini merupakan inovasi asli yang seharusnya jadi pondasi kegiatan ekonomi Indonesia, khususnya berwirausaha itu memiliki jati diri bangsa. Yaitu, bergotong-royong yang mungkin akan memberikan poros ekonomi baru di samping dengan kegiatan perekonomian di negara lain.
Seperti arah kegiatan perekonomian kapitalis sosialis atau bahkan komunis begitu yang ada di negara-negara lain yang secara secara terbuka. Karena Indonesia menjadi bagian dari warga dunia, tentunya harus berdampingan dengan negara lain.
“Namun bukan berarti kita harus menjadi one of them, karena kita juga memiliki jatidiri perekonomian sendiri, yaitu ekonomi Pancasila. Mulai dari sila pertama hingga kelima itu seharusnya bisa diinternalisasikan menjadi kebiasaan atau culture. Baik itu di korporat hingga kebiasaan sehari-hari dalam perekonomian, berwirausaha, dan seterusnya,” jelas Rika.
Memang sifat-sifat dalam membumikan ekonomi Pancasila ini bisa diperoleh salah satunya di model G2RT yang nantinya harapannya sifat-sifat yang memang jati diri bangsa. Artinya kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalam berdagang berbisnis dan berwirausaha itu akan menjadi lebih terfasilitasi secara natural secara apa adanya.
Sehingga tidak melulu hanya ditarik ke standarisasi industri. Itulah kenapa dari P2KTrans memulai inisiasi sejak tahun lalu dan sudah diberikan pengajuan percepatan inisiasi Standarisasi Nasional Indonesia di G2RT.
Jadi, G2RT ini akan menjadi SNI yang baru. Kalau biasanya, SNI yang ada kita kenal lebih mengatur ke industri, seperti SNI helm, air dan seterusnya. Satu-satunya acuan yang masih digunakan untuk SNI manajerial atau lebih ke korporat kewirausahaan itu masih berbasis ISO (International Standardization Organization) yang serinya banyak sekali.
Maka, diharapkan kemudahan dan kelancaran penyusunan perdana seri SNI G2RT ini akan dilakukan pada tahun ini. Untuk itu, beberapa tim sudah dibentuk, yang di dalamnya juga salah satunya ada komite kerja dalam penyusunan ini.
Ada tim perumus ada komite kerja dalam komite kerja ini, selain beberapa perwakilan dari tim perumus juga dihadirkan perwakilan dari berbagai stakeholder termasuk perwakilan pasar perwakilan penggiat usaha perwakilan pemerintah akademisi dan seterusnya
Hal ini, dengan harapan nanti ketika SNI G2RT ini diluncurkan, sudah dapat diterima di masyarakat luas. Karena dalam pembuatannya ada melibatkan unsur kemasyarakatan dan pemerintahan.
“Harapannya nanti ke depan juga perbaikan secara berkelanjutan untuk SNI G2RT ini ditambah turunan-turunan dari seri G2RT ini akan terus dikembangkan sehingga nanti masyarakat bisa berekonomi dan berkegiatan usaha dengan baik benar dan sesuai dengan ekonomi Pancasila yang memang itu jatidiri bangsa,” tandas Rika yang juga Dosen FEB UGM.
Sementara itu, Ketua LP UMKM DIY, Farid Ma'ruf, S.T., M.Eng. mengaku ikut bangga dengan penghargaan yang diperoleh Rika Fatimah selaku anggota LP UMKM PWM DIY. Farid juga mengatakan kalau konsep G2RT ini juga akan diterapkan di Muhammadiyah dengan brand baru, yaitu G2RTMU.
"Untuk objek pendampingannya, tentu saja warga Muhammadiyah, terutama yang sudah punya UMKM," kata Farid.
Lanjutnya, pendampingan UMKM itu ditujukan bagi usaha yang siap mengglobal. LP UMKM PWM DIY sudah mengadakan pelatihan sebanyak dua kali. pertama di UPY, lalu di UAD, dikuti jajaran LP UMKM PWM DIY serta LAZISMU wilayah dan daerah. "Mudah-mudahan (G2RTMu) bisa launching secepatnya bulan Juni," harapnya. (*)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow