GRHA SUARA MUHAMMADIYAH PUSAT SYIAR ISLAM BERKEMAJUAN
YOGYAKARTA — Mimpi besar segenap pimpinan dan keluarga besar “Suara Muhammadiyah” untuk memiliki sebuah gedung terpadu, pada 25 Februari 2018 akhirnya akan terwujud dan menjadi hari bersejarah.
Sebelumnya, pada 24 Februari 2018 di ballroom Grand Quality Hotel Yogyakarta akan diadakan gala dinner dan peluncuran buku “Ahmad Syafii Maarif sebagai Seorang Jurnalis” yang akan dihadiri beberapa tokoh.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr Haedar Nashir, MSi, Prof Dr HA Syafii Maarif (Pemimpin Umum Suara Muhammadiyah), Rudiantara (Menteri Komunikasi dan Informasi RI) dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, meresmikan Ghra Suara Muhammadiyah (GSM) yang terletak di Jl KHA Dahlan 107 Yogyakarta.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, berpesan, GSM ini menjadi momentum untuk terus menggelorakan budaya iqra’. Dan dengan bangunan Grha Suara Muhammadiyah ini, menjadi penanda dari kelanjutan budaya literasi Muhammadiyah yang telah digagas sejak tahun 1915.
“Bangsa ini memerlukan pilar ilmu, jika ingin mendambakan kemajuan,” tandas Haedar Nashir, yang menambahkan “Suara Muhammadiyah” harus terus hadir sebagai pengingat akan pentingnya budaya iqra’ bagi kemajuan bangsa melalui tangan-tangan generasi mudanya.
Bagi Haedar Nashir, iqra’ sebagai penanda masyarakat yang punya peradaban sebagai din al-hadlarah.
GSM itu, menurut Deni Asy’ari, Pemimpin Perusahaan “Suara Muhammadiyah”, merupakan simbol kiprah perjuangan Suara Muhammadiyah. “Sekaligus menjadi pusat syiar Islam berkemajuan,” tandas Deni, Jum’at (23/2/2018).
Dikatakan Deni, Suara Muhammadiyah bertekad untuk mengoptimalkan segenap potensi pangsa pasar warga Muhammadiyah yang sangat besar itu.
“Saat ini, banyak pihak luar yang ingin masuk dan menguasai potensi pasar puluhan juta warga Muhammadiyah. Mengapa kita tidak berbenah dan mengambil peluang itu?” papar Deni, yang menambahkan dalam rangka itu “Suara Muhammadiyah” menyediakan semua kebutuhan warga Muhammadiyah dengan kualutas dan pelayanan terbaik.
Gedung Grha Suara Muhammadiyah menjadi simbol hidup dari daya dan kiprah perjuangan KHA Dahlan dalam membangun peradaban.
“Oleh karena itu, memajukan Suara Muhammadiyah untuk terus mendorong dan menggelorakan budaya iqra’ adalah sebuah aqabah atau pendakian bagi Muhammadiyah,” terang Haedar Nashir.
Selain sebagai penanda upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, GSM di mata Haedar Nashir, juga menjadi simbol melanjutkan cita-cita luhur KHA Dahlan, yang ikut mendirikan Suara Muhammadiyah.
Gedung GSM itu juga menjadi simbol hidup dari perjuangan KHA Dahlan. Dan Haedar Nashir berharap, GSM bisa memberi manfaat nyata bagi umat dan bangsa. “Mudah-mudahan Suara Muhammadiyah bisa menjadi penggerak, pengokoh dan penguat pusat keunggulan,” kata Haedar.
Bangunan GSM di atas lahan 1.100 meter persegi terdiri dari lima lantai dengan luas bangunan 1.600 meter persegi. Selain sebagai kantor majalah “Suara Muhammadiyah”, juga sebagai kantor unit usaha-usaha di bawah “Suara Muhammadiyah”.
Di gedung ini selain ada ruang aula — baik indoor maupun outdoor — untuk kebutuhan internal dan yang disewakan kepada pihak luar, juga terdapat toko “Suara Muhammadiyah”.
Rencana, setelah GSM diresmikan akan dilanjutkan dengan konsolidasi media Persyarikatan Muhammadiyah dan konsolidasi “SM Corner” se-Indonesia. Malamnya, gathering keluarga besar “Suara Muhammadiyah” sebagai wujud kesyukuran.
Ke depan, keberadaan GSM adalah sebagai pusat syiar Islam berkemajuan sekaligus sebagai simbol bagi pusat bisnis dan media Persyarikatan Muhammadiyah. (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow