Gelar Syawalan dan Silatnas, IPM Luncurkan Inovasi dan Rencana Masa Depan Menjanjikan
YOGYA - Masih dalam suasana lebaran di bulan Syawal, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) menggelar Syawalan sekaligus Silaturahmi Nasional (Silatnas) pada Ahad (5/5).
Ada sekitar ribuan kader yang hadir dalam agenda Syawalan ini, termasuk 300 kader yang hadir langsung di Auditorium Kampus I Universitas Ahmad Dahlan dan ada yang hadir secara daring. Selain kader, nampak beberapa alumni turut hadir dalam acara ini.
Turut hadir pula tamu undangan, seperti Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Asrorun Ni’am Sholeh (melalui Zoom), Wakil Rektor UAD bidang SDM, Norma Sari, Ketua LPCR PP Muhammadiyah, M. Jamaludin Ahmad, serta jajaran Kornas Alumni IRM/IPM.
Dalam syawalan ini, Ketua Umum PP IPM, Riandy Prawita terlebih dahulu mengucapkan mohon maaf lahir batin kepada seluruh pelajar dan alumni IPM se-Indonesia.
Kemudian, ia mengatakan bahwa PP IPM periode 2023-2025 telah memasuki bulan ke-6 masa kepemimpinan. Pada pleno 2 yang digelar pada Sabtu (4/5) malam, PP IPM merumuskan program 3 bulan ke depan.
“Seperti persiapan fortasi dan juga Milad ke-63 IPM, serta juga mempersiapkan tuan rumah Tanwir. Ini akan menjadi sebuah hal besar terhadap keberlangsungan Ikatan Pelajar Muhammadiyah di mana Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah terus melakukan evaluasi setiap kali berkegiatan,” kata Riandy dalam sambutannya.
Pada kesempatan ini, Riandy menyampaikan kalau IPM terus mengeluarkan kebijakan dan inovasi yang baru. Mulai dari launching Kartu Tanda Alumni untuk keperluan database alumni IPM dari seluruh penjuru dunia, yang ternyata memiliki fungsi autodebet dan diharapkan bisa membantu keberlangsungan dana abadi IPM.
Terlebih, PP IPM sedang berencana untuk bisa berdikari, terutama dalam hal beasiswa. Baru-baru ini, PP IPM telah menjalin kesepakatan dengan UAD melalui Ketua Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) PP Muhammadiyah, Gatot Sugiharto, terkait beasiswa kader prestasi olahraga.
“Kami sudah memiliki data kader atlet IPM yang berjumlah sekitar 200 kader. Dari jumlah tersebut, akan kami kurasi dan akan dilakukan hal-hal untuk mempersempit (jumlahnya), agar menjadi kader-kader yang terbaik dan akan diberikan beasiswa kader prestasi olahraga,” lanjut Riandy.
Kemudian, PP IPM juga me-launching Pakaian Dinas Harian Nasional IPM. Menurut pria asal Surabaya itu, semua kader harus punya pakaian dinas harian, dari ranting sampai di wilayah. Tak hanya dikenal dengan jas atau batik saja.
Pakaian Dinas Harian ini diluncurkan, supaya kader bisa “show-off” untuk menunjukkan bahwa IPM ini jumlahnya banyak. Riandy yakin dengan itu, akan semakin terlihat IPM adalah organisasi yang besar, tidak hanya melalui angka-angka saja, tetapi juga secara konkrit.
Inovasi PP IPM era Riandy dkk ternyata sampai di situ. Di periode ini, PP IPM telah merenovasi kantor mereka supaya terlihat kekinian dan nyaman ditempati. Setelah berhasil di Kantor Yogyakarta, kini PP IPM juga siap renovasi kantor satu lagi di Menteng, Jakarta.
“Inilah kenapa kami buat kantor semakin nyaman. Jadi, teman-teman boleh main ke sekretariat kami, terbuka untuk seluruh kader, silahkan mau co-working space, main-main, nyantai, foto-foto,” ucap Riandy.
Tentunya, semua inovasi dilakukan agar IPM lebih kekinian dan bisa menjangkau semua kalangan muda. Dengan demikian, IPM akan terus besar dan selalu tumbuh berkembang.
“(Semoga) inovasi mampu mewujudkan IPM yang terus besar dan tumbuh berkembang. Insya Allah ini akan terus menjadi pundi-pundi kebaikan kita mudah-mudahan akan menjadi amal jariyah besar kita di kemudian hari,” tandas Riandy. (*)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow