Diskusi Kontemporer PK IMM Rasyid Ridha: Peran Mahasiswa di Era Revolusi Industri 4.0
YOGYAKARTA — Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Rasyid Ridha Sekolah Tinggi Agama Islam Masjid Syuhada (STAIMS) Yogyakarta menyelenggarakan diskusi kontemporer — yang diadakan rutin pekanan — di aula Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gedongtengen Yogyakarta, Sabtu (28/9/2019).
Kali ini, tema yang diangkat adalah “Peran Mahasiswa di Era Revolusi Industri 4.0”.
Mengingat kegentingan yang ada di negeri saat ini, banyak kontroversi atas kebijakan pemerintah yang mengundang risau para mahasiswa dalam skala nasional. Sehingga PK IMM Rasyid Ridha STAIMS Yogyakarta adakan kegiatan ini guna mengetahui lebih dalam dinamika yang ada.
Selain itu juga dapat menjadikan langkah awal untuk menyikapi keadaan yang sedang dihadapi oleh para generasi muda, yaitu Revolusi Industri 4.0z yang mulai diusung di Indonesia ini.
Acara yang dipandu Cintya, Kabid Media dan Komunikasi PK IMM Rasyid Ridha STAIMS Yogyakarta, dimulai pada pukul 18.00 – 22.00 WIB, yang diawali dengan gambaran umum tentang revolusi industri 4.0.
“Di era ini semua bisa menjadikan mudah bagi masyarakat untuk menyelesaikan perihal administrasi tanpa harus datang ke kantor yang akan dituju,” jelas Cintya.
Sementara itu, sebelum kita masuk pada pembahasan revolusi industri 4.0, kita perlu paham terlebih dahulu makna dan hakikat dari peran dan mahasiswa,” kata Ilhamsyah, Ketua Umum Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Djazman Al Kindi Yogyakarta.
“Peran mahasiswa adalah penyambung lidah masyarakat kepada pemerintah,” papar Ilhamsyah.
Diskusi itu terasa sangat hangat dengan banyaknya argumen yang disampaikan peserta diskusi dari mahasiswa STAIMS Yogyakarta dan berbagai kampus lainnya yang hadir.
“Seyogyanya, mahasiswa harus mampu menjawab persoalan yang ada pada masyarakat sehingga jangan sampai mahasiswa menutup diri dari keadaan masyarakat,” ungkap Ilhamsyah menutup diskusi itu.
Di sisi lain menurut Iqbal, peran mahasiswa adalah sebagai agent of change. “Sehingga perlu memiliki kompetensi yang mumpuni untuk memberi warna perubahan dalam masyarakat,” ujar Iqbal, Kabid Perkaderan PK IMM Rasyid Ridha STAIMS Yogyakarta.
Akhirnya, kejadian-kejadian yang tengah ramai saat ni menjadi sebuah keharusan bahwa mahasiswa harus mengetahui peran sertanya dalam upaya perubahan.
“Bukan hanya sebatas menyandang status mahasiswa, namun minim peran dalam upaya-upaya perubahan,” kata Baharuddin Rohim, Ketua Umum PK IMM Rasyid Ridha STAIMS Yogyakarta. Menurut Baharuddin, di era industri 4.0 pergerakan mahasiswa bukan hanya di media sosial. “Tapi aksi sosial karena permasalahan sosial tidak akan selesai kalau hanya melalui media sosial,” tambah Baharuddin Rohim. (*/)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow