Bersama ICMI, TVRI Yogya, dan Denkesyah, UAD Laksanakan Vaksinasi Masal
YOGYA – Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menunjukkan langkah strategis dalam melawan penyebaran Covid-19. Bersama beberapa lembaga, yakni Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orwil DIY dan kabupetan/kota se-DIY, Denkesyah 04.04.02, dan TVRI Yogyakarta, UAD melaksanakan vaksinasi masal, Sabtu (16/10).
Bertempat di Auditorium TVRI Yogyakarta, Jalan Magelang, vaksinasi dosis kedua tersebut diikuti hampir 1.000 orang. Peserta vaksinasi tidak dibatasi wilayah KTP, bisa DIY maupun daerah lain seluruh Indonesia. Bahkan, ada dua warga negara asing mengikuti vaksinasi yang berlangsung dari pagi hingga siang ini.
“Vaksinasi ini sebagai bagian partisipasi kami dalam menangani pandemic Covid-19,” jelas Akhmad Akbar Susanto, S.E., M.Phil., Ph.D., Ketua ICMI Orda Kabupaten Sleman, kepada mediamu.com di sela acara. ICMI Sleman adalah pelaksana acara vaksinasi tersebut.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Herry Zudianto (Ketua ICMI Orwil DIY dan BPH UAD), Prof. Dr. Bambang Cipto, M.A., Drs. Suwarsono Muhammad, M.A., dan Ketua serta perwakilan ICMI Orda se-DIY.
Rombongan Itjen TNI yang hadir adalah Kol. Lek Irwan Arianto, A.Md.Kom, Letkol. Chk. Heru Baskoro, P.S.H., M.H., Mayor Laut (S) Aris Prabowo, S.E., dan Mayor Inf. Moh. Zainollah (Pendamping). Pejabat yang mendampingi adalah Letkol Inf. Arief Wicaksana, S.H, M.Han. (Dandim 0732/Slm) dan Letkol Ckm (K) dr.Virni Sagita Ismayawati, MARS (Dandenkesyah Yka).
Jumlah seribuan peserta tersebut terdiri dari peserta vaksin dosis satu di TVRI Yogyakarta tanggal 18 September 2021 (sekitar 300 orang) ditambah peserta lain dari pendaftaran di Kodim Sleman. Selain itu masih ada peserta yang datang langsung di lokasi vaksinasi.
Dua peserta warga negara asing, satu dari Korea dan satu lagi tidak bersedia disebutkan nama dan asal negaranya. Peserta dari Korea adalah peserta vaksinasi yang sama di dosis pertama. Ia mengaku mengikuti vaksinasi ini antara lain untuk memenuhi persyaratan pulang ke negaranya.
Sekitar lima peserta tidak bisa langsung divaksin, karena ketika ditensi menunjukkan angka tinggi. Ada juga yang ketika ditensi pertama ada di angka 190, kemudian diminta istirahat sejenak agar tensi turun. Tapi ketika ditensi lagi justru menjadi 205, sehingga dipersilakan menunggu lagi.
“Saya takut disuntik, tapi ingin ikut vaksinasi,” kata salah seorang yang diminta istirahat lebih dulu. Setelah sempat dua kali “ditolak” karena tensi tinggi, ia berhasil divaksin.
Menurut Herry Zudianto, vaksinasi tersebut sebagai bagian partisipasi ICMI dalam menyelesaikan persoalan bangsa. Ia berharap, kesadaran masyarakat mengikuti vaksinasi semakin besar, agar masalah pandemic Covid-19 bisa cepat berlalu.
Sedangkan Virni Sagita mengangkat data bahwa jumlah warga DIY divaksin sudah 88 persen untuk dosis 1 dan 62 persen untuk dosis 2. (*)
Wartawan/Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow