Afnan Hadikusumo: Kesalehan Sosial Sangat Penting

Afnan Hadikusumo: Kesalehan Sosial Sangat Penting

Smallest Font
Largest Font

YOGYA – Saat ini, semua umat Islam di seluruh penjuru negeri bergembira menyambut Idul Fitri. Memang, inilah hari raya di mana kita bisa bergembira menyambut kedatangannya.

Hal ini disampaikan langsung oleh Drs. H. Muhammad Afnan Hadikusumo, Anggota DPD RI Periode 2019-2024 Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta Utusan Muhammadiyah, dalam khutbah Salat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H di Halaman Kemantren Gedongtengen, Yogyakarta, Jumat (21/4).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Cucu dari salah satu tokoh Muhammadiyah Ki Bagus Hadikusumo itu mengatakan, kegembiraan di hari Idul Fitri ini merupakan perwujudan rasa syukur kaum muslim kepada Allah SWT atas segala karunia dan nikmat yang telah diterima, baik karunia lahir maupun batin.

“Di tengah kegembiraan, kita masih sangat prihatin karena di bumi yang lain, saudara-saudara muslim kita hidup di tenda-tenda akibat perang, baik yang di Suriah, Irak maupun Palestina,” kata Afnan.

Oleh karenanya, lanjut Afnan, umat Islam patut bersyukur telah diberikan ketentraman dan kedamaian. “Sehingga mampu melaksanakan puasa dan qiyamul lail,” tandasnya.

Bagi Afnan, di bulan Ramadan umat Islam diajarkan untuk melaksanakan hubungan horizontal, yakni hablum minannas, dengan mencapai derajat kesalehan sosial. Sebab, kesalehan sosial sangat penting sebagai manifestasi dari tercapainya predikat kesalehan individu.

Menurutnya, bagaimana mungkin manusia bisa membuat alam ini lestari, makmur dan penuh kedamaian bila tidak memiliki sikap yang baik terhadap sesama manusia maupun pada alam semesta.

“Dalam rangka itu, maka hampir tidak ada ibadah yang dianjurkan dalam Islam yang tidak memiliki nilai atau efek sosial, yang dimaksudkan untuk tahzib, ta’dib dan tazkiyat al-nafs,” kata Afnan.

Tahzib, berarti mengarahkan jiwa. Tadib, berarti membentuk karakteristik jiwa yang baik serta tazkiyat al-nafs yang berarti untuk penyucian jiwa. Artinya, semua ibadah itu pada akhirnya ditujukan untuk membentuk perilaku yang melakukan ibadah itu, yang ujung-ujungnya akan memberi dampak sosial pada lingkungan sekitarnya..

Kondisi bangsa saat ini, kata Afnan, masih sangat jauh dari harapan dan cita-cita para pendiri negeri ini. “Para pendahulu kita memimpikan Indonesia menjadi negara yang aman, adil, makmur dan baldatun toyibatun warabun ghafur,” kata Afnan.

Untuk mencapai itu, keinginan mereka adalah agar umat bisa bersatu, saling tolong-menolong, saling menghargai satu dengan lainnya dan saling mengingatkan dalam kebaikan dengan kesabaran.

Mungkin, para pendiri negeri ini akan menangis manakala melihat generasi muda bangsa ini dirusak dengan maraknya peredaran narkoba dan miras, terjadinya tawuran di mana-mana, pemanfaatan sumber daya alam yang kelewat batas, tindak korupsi yang tidak pernah berhenti, ketidakadilan baik dari sisi ekonomi, hukum maupun politik, bahkan masih adanya penyalahgunaan wewenang di sekeliling masyarakat.

“Sesungguhnya, hal ini bisa dihindari jika umat memiliki kesalehan individu yang kuat,” tandasnya.

Idul Fitri ini, menurut Afnan, merupakan kemenangan umat Islam dalam menahan hawa nafsu kejelekan selama ini. “Diwujudkan dengan naiknya derajat ketakwaan kita yang ditandai dengan munculnya sifat-sifat kesalehan individu dan kesalehan sosial dari diri masing-masing,” kata Afnan.

Jika ini terjadi pada mayoritas umat Islam di negeri ini, maka insyaallah persoalan bangsa perlahan tapi pasti akan dapat terselesaikan dengan baik. “Sebagaimana dicita-citakan oleh para pendiri republik ini,” pungkas Afnan yang sudah 3 periode di DPD RI guna mengawal kepentingan daerah di tataran Nasional. (*)


Berita ini diterima mediamu.com dari Affan Safani Adham

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow