Training of Trainer Lanjutan Gagas Lahirnya G2RT Muhammadiyah

Training of Trainer Lanjutan Gagas Lahirnya G2RT Muhammadiyah

Smallest Font
Largest Font

YOGYA – Lembaga Pengembang (LP) UMKM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY melanjutkan kegiatan Training of Trainer (ToT) Pendamping UMKM hari kedua pada Selasa (14/11) di kampus 2A Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. ToT hari kedua ini sebagai tindak lanjut dari sesi pertama sekaligus munculkan gagasan G2RT Muhammadiyah.

Berbeda dengan hari pertama, pada hari kedua ini tak hanya berlokasi di UAD tetapi juga berkolaborasi dengan Kantor Urusan Bisnis dan Investasi (KUBI), salah satu unit di UAD yang bertanggung jawab pada bidang kewirausahaan.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Dalam sambutannya saat membuka acara, kepala KUBI UAD, Dr. Riduwan, S.E., M.Ag., menekankan kalau kolaborasi ini tak hanya berhenti di sini tapi juga bisa berkembang dengan instansi lain, baik negeri maupun swasta. Hal tersebut nantinya akan mampu merambah jama’ah yang semakin banyak dan luas, serta memberikan keberkahan.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan Rika Fatimah selaku Trainer Global Gotong Royong Tetrapreneur (G2RT) DIY. Ia menyampaikan bahwa hal penting dalam berbisnis adalah ekosistem usaha yang sesuai.

“Ketika tidak nyaman dalam berbisnis bisa saja yang salah adalah bukan dari kitanya tetapi ekosistemnya yang proses pembiasaannya belum sesuai”, jelasnya.

Rika kemudian menyampaikan bahwa selama ini pendampingan yang dilakukan G2RT DIY tidak menyamaratakan semua UMKM yang ada. Hal tersebut dikarenakan masing-masing UMKM punya kekhasan dan kekhasan itulah yang merupakan kekayaan Indonesia.

Pada akhir sesi pemaparan,  semua peserta diminta membuat contoh program yang disesuaikan dengan Tetra 1 (rantai usaha), Tetra 2 (pasar wirausaha), Tetra 3 (kualitas usaha), dan Tetra 4 (merek wirausaha).

Sesi ini menjadi hidup karena masing-masing peserta diminta berargumentasi kenapa membuat program itu untuk masing-masing tetra itu. Ada yang sudah pas programnya dengan tipe tetranya, ada yang tidak sesuai dengan tipe tetranya, ada yang sesuai di beberapa tipe terta, dan ada pula yang tidak masuk programnya di semua tipe tetranya.

Sebelum menutup sesi ToT hari kedua ini, Rika menekankan bahwa G2RT  bukan hanya sekedar program, melainkan membakukan jati diri bangsa menjadi standarisasi dunia. Nantinya G2RT ingin menciptakan skema pasar yang berpihak pada ekonomi gotong royong Indonesia. G2RT juga ingin keandalan asli Indonesia dalam berbisnis bisa menjadi acuan dunia. “No more fulfilling the global demand but inventing market for Indonesia,” jelasnya.

Rika juga berpesan agar LP UMKM PWM DIY tidak hanya mendampingi UMKM dalam penjualannya tetapi juga membesarkan serta melindungi UMKM.

Kegiatan ToT dimulai dari pukul 15.30 hingga 17.30 WIB dan dihadiri 21 peserta berasal dari LP UMKM tingkat wilayah dan daerah se-DIY, LPCR PM PWM DIY, dan Lazismu DIY.  Peserta terpilih pada ToT hari kedua ini akan mendapatkan sertifikat pendamping oleh G2RT DIY yang nantinya mampu menjadi perpanjangan G2RT DIY untuk mendampingi para pelaku UMKM di D.I. Yogyakarta.

“Setelah ToT selama 2 hari ini tentunya banyak wawasan dan ilmu baru yang harus segera diaplikasikan karena ilmu tanpa amal seperti pohon tanpa buah,” begitu arahan akhir dari Farid Ma’ruf selaku ketua LP UMKM PWM DIY.

Setelah acara ToT dua ini akan ada pertemuan lagi  antara LP UMKM PWM DIY dengan G2RT DIY untuk segera membentuk G2RT Muhammadiyah (G2RT MU). Lebih jauh, akan dibahas juga mengenai kesekretariatan dan unit kerjanya.

Berita ini diterima mediamu.com dari Farah Esti, Sekretaris LP UMKM PWM DIY

Wartawan: Fatan Asshidqi

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow