Tim Dosen Pertanian UMY Latih Petani Singkong
BANTUL – Sebanyak 25 petani singkong yang tergabung dalam Koperasi Agro Muhammadiyah mendapatkan pelatihan optimalisasi budidaya singkong dari Tim Dosen Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (12/3). Para petani diedukasi mengenai pemilihan bibit singkong yang bagus, okulasi singkong, dan mengenal masa tanam dan panen yang baik.
Pendampingan sekaligus pelatihan ini untuk meningkatkan dan mengoptimalkan hasil panen petani singkong. Kegiatan tersebut merupakan penelitian berbasis pengabdian masyarakat yang diketuai Ir. Agung Astuti, M.Si beserta dua dosen yang tergabung dalam timnya yaitu Dr. Ir. Gatot Supangkat, M.P., IPM. dan Ir. Mulyono, M.P.
Agung mengatakan, timnya fokus pada pupuk hayati singkong. “Sebenarnya dosen FP UMY sudah banyak yang meneliti singkong karena FP UMY punya strategi mengembangkan singkong. Ada yang fokus pascapanen, budidaya, dan dalam hal ini kami fokus di pupuk hayati singkong,” tutur Agung.
Menurutnya, kebanyakan petani belum mengetahui teknik yang bagus untuk mengoptimalkan hasil panen. Asal tancap, asal tanam tanpa mengetahui teknik dan teknologinya, serta banyak yang mengeluhkan singkong hasil panen susut setelah diolah. Misal saat panen dapat 10 kg, tetapi saat direbus malah susut.
“Maka di sini kami berikan pemahaman teknologi dan inovasi agar hasil panen optimal dan meningkat,” jelasnya.
Para petani akan mengaplikasikan teknologi dan inovasi yang telah diajarkan, namun tetap dalam pendampingan. “Setelah belajar di UMY, praktik langsung di lahan sendiri. Pekan depan kami akan meninjau mereka. Setelah masa tanam 6-7 bulan atau siap panen kami akan meninjau kembali dan insya Allah mengadakan acara panen raya,” ungkap Agung.
Agung mengatakan bahwa Tim Fakultas Pertanian akan membuat buku Budidaya Singkong yang mengupas hasil penelitian dosen FP UMY. Ke depannya ia menargetkan pendampingan terhadap petani muda di daerah Kalasan yang menggeluti pertanian singkong.
“Di Kalasan banyak petani muda yang benar-benar menggeluti singkong, bahkan punya banyak bibit. Tetapi mereka belum mendapatkan sentuhan teknologi dan inovasi. Kami juga akan menghubungkan dengan industri,” lanjut Agung.
Gatot Supangkat, M.P., IPM., anggota tim sekaligus Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UMY, mengatakan bahwa UMY terbuka untuk siapapun dalam membagikan ilmu. “UMY terbuka kepada siapapun dalam berbagi ilmu, khususnya kepada masyarakat. Ini adalah bentuk kontribusi ilmu dan pengabdian kepada masyarakat agar penelitian dan ilmu bisa dirasakan manfaatnya secara langsung,” tandas Gatot. (*)
Berita ini diterima mediamu.com dari Biro Humas dan Protokol UMY
Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow