Ternyata di Muhammadiyah Sudah Menghargai Seniman-senimannya

BANTUL — Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PWM DIY memberikan penghargaan Sanskreet Award kepada tokoh budaya dan olahraga DIY dalam Muhammadiyah Jogja Expo #2, Sabtu (8/10). Pemberian penghargaan ini bersamaan dengan diadakannya Pementasan Kasusastran Jawa dari LSBO PWM dan PDM se – DIY.

Penerima Sanskreet Award, diantaranya: Brisman HS (Bidang Seni Teater); Bambang Triatmodjo (Bidang Seni Tari); Dasron Hamid (Bidang Penggerak Olahraga); Sukriyanto AR (Bidang Seni Budaya); Syaiful Adnan (Bidang Seni Rupa/Kaligrafi); Mustofa W. Hasyim (Bidang Sastra).

Also Read Rakerwil LRB PWM DIY Bangun Konsolidasi dan Kolaborasi

Salah satu penerima Sanskreet Award, Mustofa W. Hasyim turut hadir dalam acara tersebut. Ia mengaku sangat bahagia dan mengucapkan terima kasih kepada LSBO PWM DIY yang telah memperhatikan seniman – seniman Muhammadiyah.

“Saya sangat bahagia dan mengucapkan terima kasih, ternyata di Muhammadiyah sudah mulai menghargai seniman – senimannya. Karena sastra ini merupakan kegiatan bersama, maka penghargaan ini untuk para teman – teman sastrawan Muhammadiyah di Yogyakarta,” ucapnya dengan bangga kepada Mediamu.id.

Tokoh budayawan yang merupakan penulis dan penyair ini juga mengapresiasi diadakannya kegiatan kesenian kasusastran Jawa seperti wayang kontemporer dan kesenian lainnya di MJE #2 ini.

“Menurut saya ini sangat luar biasa dan kegiatan seperti ini (Pementasan Kasusastran Jawa) cukup mewakili kebangkitan seni budaya di kalangan Muhammadiyah,” tuturnya.

Mustofa W. Hasyim berpesan agar Muhammadiyah harus bisa menjadi contoh dalam mengakrabkan diri dengan gerakan seni budaya untuk dapat menarik perhatian anak muda.

Also Read PWM DIY Serius Soal Dakwah di Pilar Ekonomi, Dirikan 50 TokoMu dan DC Besar

Sementara itu, KRT. Akhir Lusono menjelaskan bahwa pemberian penghargaan Sanskreet Award kepada tokoh budaya dan olahraga DIY ini merupakan yang pertama kalinya diadakan oleh LSBO PWM DIY sepanjang sejarah. “Tentunya, bagi LSBO ini harus menjadi tradisi untuk ke depannya, sehingga seniman, budayawan, dan olahragawan di DIY bisa diapresiasi, setelah bergelut dan berjerih payah untuk meramaikan jagad seni budaya dan olahraga di Muhammadiyah,” ujarnya. (*)

Wartawan: Dzikril Firmansyah