JAKARTA – Muhammadiyah terus mengembangkan perannya di dunia internasional dalam berbagai bidang. Salah satunya, dalam bidang pendidikan tinggi dan hubungan bilateral. Terkini, hal ini dibahas dalam agenda silaturahmi Duta Besar Sudan untuk Indonesia di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta pada Rabu (8/11).

Delegasi yang dipimpin Dubes Sudan, Yassir Mohamed Ali, ditemani konselor Kedubes Sudan, Sid Ahmed M. Alamain Hamid Alamain disambut langsung oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti; Sekretaris PP Muhammadiyah, Sayuti; anggota Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah: Widodo Muktiyo, Armai Arief, dan Irwan Baadila.

Selain itu, hadir pula Ketua Lembaga Hubungan dan Kerja sama Internasional PP Muhammadiyah, Imam Addaruqutni; Rektor UHAMKA, Gunawan Suryoputro; dan Rektor UMT, Ahmad Amarullah. 

Pertemuan itu, menurut Sayuti, Sekretaris PP Muhammadiyah, membicarakan penguatan kerja sama yang sudah pernah dibicarakan dan dirintis oleh Muhammadiyah dan Duta Besar Sudan.

Sebagai keterangan, pada Maret 2023 PP Muhammadiyah pernah membahas peluang kerja sama bidang pendidikan dan impor-ekspor dengan Pemerintah Sudan.

Meski belum ada kesepakatan akhir yang tercapai, Sayuti menilai pertemuan ini menjadi langkah yang baik untuk membangun relasi dan menguatkan peran Muhammadiyah di negara-negara Afrika. Apalagi, sebagian warganya berbahasa Arab dan mayoritas beragama Islam.

Sayuti lantas menyebut beberapa peran Muhammadiyah di dunia internasional, khususnya Sudan. Pada November 2022, misalnya, LazisMu Sudan telah meresmikan bantuan sumur di daerah Omdurman, Sudan. Ia berharap ukhuwah ini terus dijaga demi semakin kuatnya relasi.

“Ukhuwah Islamiyah antar negara-negara Islam harus diperkuat sehingga sangat wajar kalau Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam termasuk Sudan sendiri ingin memperkuat relasi,” kata Sayuti.

Berita ini disadur mediamu.com dari muhammadiyah.or.id dengan artikel berjudul Jamu Dubes Sudan, Muhammadiyah Rumuskan Kerja Sama Pendidikan Tinggi