Tebar Manfaat untuk Ummat, Hidimu PWM DIY Gelar Pengajian Inklusi Ahad Pagi

Tebar Manfaat untuk Ummat, Hidimu PWM DIY Gelar Pengajian Inklusi Ahad Pagi

Smallest Font
Largest Font

YOGYA - Himpunan Disabilitas Muhammadiyah (Hidimu) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY di bawah Majelis Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PWM DIY menyelenggarakan Pengajian Inklusi bagi anggota Hidimu dan masyarakat umum pada Ahad pagi (28/1). Pengajian yang diselenggarakan di Masjid Haiban Hadjid ini salah satu upaya MPKS PWM DIY untuk memberi manfaat pada masyarakat, terkhusus kelompok disabilitas yang ada dalam Hidimu.

Ketua MPKS PWM DIY, Zainal Arifin, dalam sambutannya berharap pengajian inklusi ini bisa menjadi pengajian rutinan yang diselenggarakan setiap Ahad Wage. Ia kemudian mengajak para peserta untuk bisa konsisten dalam mengikuti pengajian, dan turut mengajak kerabat dan teman yang lain agar bisa mengambil manfaat bersama-sama.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

PWM DIY, kata Zaenal, mendukung penuh segala kegiatan yang melibatkan kelompok disabilitas. Ini dibuktikan dengan proses rehab kompleks Kantor PWM DIY yang akan dipasang guiding bloks sebagai sarana mempermudah disabilitas netra. Selain itu, rencananya akan diadakan juga pengajian membaca Al-Quran khusus bagi anggota Hidimu.

"Semoga ke depan, program-program Hidimu ini bisa memberi manfaat pada anggotanyal," kata Zaenal.

Pengajian kemudian dimulai dan diisi oleh ustaz Ridwan Furqoni, S.Pd.I., M.P.I, Wakil Ketua PWM DIY yang membawakan materi "Islam Yang Membahagiakan". Di awal materinya, Ridwan menekankan pentingnya rasa syukur dalam hidup.

"Rasa syukur bisa membawa kita pada ketentraman, awal dari kebahagiaan," jelasnya.

Menurut Ridwan, definisi dari bahagia adalah gabungan dari kesenangan dan ketentraman. Kesenangan mudah didapatkan orang di manapun. Tapi lain dengan ketentraman, yang harus didapatkan dengan cara yang baik, cara yang ma'ruf, katanya.

Karena itu, lanjut Ridwan, Islam hadir sebagai penuntun manusia ke jalan yang membahagiakan. Jalan yang tak hanya ada kesenangan, tapi juga ketentraman duniawi. Jalan ini, katanya, harus dilalui dengan benar.

"Islam itu sudah mengatur semua lini kehidupan manusia, bapak, ibu sekalian. Untuk meraih kebahagiaan yang dijanjikan ya harus dijalani semua syariatnya. Dimulai dari ibadah, baik itu ibadah yang khusus ketentuannya seperti sholat atau puasa, maupun ibadah yang umum seperti tolong menolong antar manusia, berkata yang baik, dan sebagainya," terangnya.

Namun, Ridwan mengingatkan, ada beberapa hal yang membuat semua ibadah menjadi rugi. ia kemudian menceritakan kisah Rasulullah Saw. yang bertanya pada sahabatnya tentang orang yang merugi.

"Dalam hadits tersebut disebutkan orang yang merugi adalah, orang yang punya banyak pahala salat, pahala zakat, pahala sedekah dan lain sebagainya, tapi ketika di akhirat ia ditagih oleh orang-orang yang pernah disakitinya lewat perkataan, lewat perbuatan. Pahala orang tersebut kemudian diambil untuk diberikan pada orang yang disakitinya. Demikian hingga habis tak bersisa. Lalu karena banyaknya orang yang disakitinya, dosa orang yang disakiti itu diambil untuk diberikan kepada si ahli ibadah. Akhirnya di akhirat ia kehilangan pahala amal baiknya dan kelimpahan dosa atas perbuatannya tersebut. Itulah orang yang merugi, bapak, ibu sekalian," kata Ridwan.

Di akhir, Ridwan berpesan agar semua hadirin menjadi orang muslim sejati. Baginya sendiri, muslim sejati sesuai hadits Rasulullah Saw. yang artinya, "seorang muslim adalah di mana orang lain selamat dari lisan dan tangannya."

Setelah pengajian selesai, ada pula tambahan acara yaitu sosialisasi pemilu 2024 yang langsung dibawakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY.

Wartawan: Fatan Asshidqi

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow