SPA PCA Gamping Selenggarakan Pelatihan Pengolahan Makanan
SLEMAN – Sekolah Perempuan ‘Aisyiyah (SPA) Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Gamping, Sleman, bersama Balai Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas (BLK PP) Kementrian Tenaga Kerja DIY menyelenggarakan Pelatihan Pengolahan Makanan di Joglo Resodinomo, Perengdawe, Balecatur, Gamping. Pelatihan selama 25 hari ini diikuti 20 ibu-ibu yang sebagian besar adalah anggota dan aktivis ‘Aisyiyah.
Menurut Ketua PCA Gamping, Hj. Zuliani Rusida, pembentukan SPA diinisiasi PCA Gamping sebagai tempat pendidikan atau tarbiyah bagi ibu-ibu, khususnya warga ‘Aisyiyah. Di SPA, ibu-ibu akan memperoleh pengayaan berbagai ilmu, antara memasak dan parenting.
“Kami juga berharap, ibu-ibu yang aktif di SPA bisa menjadi mertua yang bijak,” kata Zuliani dalam Pembukaan Pelatihan Pengolahan Makanan, Selasa (26/10).
Peserta pelatihan tersebut dari seluruh wilayah Kapanewon Gamping. Dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang. “Kami berharap SPA bisa menjadi sentra pendidikan perempuan di Gamping. Tidak hanya untuk ibu-ibu, juga bagi remaja perempuan. Ilmu yang diserap juga jangan hanya disembunyikan, tetapi ditularkan kepada lainnya,” harapnya.
Pembukaan Pelatihan dilakukan oleh Sadar Narimo, anggota DPR DIY, dengan penyalaan kompor yang digunakan untuk pelatihan. Ia menjelaskan, terjadi pergeseran dalam penggunaan anggaran Negara (APBN maupun APBD) di tengah masyarakat.
“Jika dulu sebelum pandemi lebih banyak digunakan untuk pembangunan infrastruktur, sekarang ke pemberdayaan seperti dalam pelatihan kali ini. Infrastruktur tetap jelan, tetapi ada imbangannya berupa pemberdayaan,” jelas Sadar.
Sementara itu Hendrati Heni Kenyati dari BLK PP menjelaskan, pelatihan tersebut masuk dalam program Pelatihan Keterampilan Mobile Training Unit (MTU). Untuk tahun anggaran 2021 MTU unit besar ada di 35 lokasi di seluruh DIY.
Tujuannya, peserta dapat meningkatkan keterampilan, keahlian, dan komptensi, tidak hanya untuk diri sendiri juga disebarluaskan kepada masyarakat lain. Kepada peserta (secara kelompok) diberikan beberapa peralatan seperti oven, kompor, serta alat-alat kesehatan.
“Diharapkan, peralatan tersebut dimanfaatkan secara maksimal dengan sebaik-baiknya oleh peserta,” jelas Heni.
Meski baru dibuka secara resmi Selasa (26/10), pelatihan tersebut sudah berlangsung pekan lalu. Selama 25 hari, peserta didampingi 5 (lima) instruktur secara bergantian tiap 5 hari. Untuk lima hari pertama materinya adalah pembuatan ayam taliwang, ayam teriyaki, ayam betutu, ayam lengkuas, dan pepes ikan mas.
“Lima instruktur tersebut, 4 di antaranya adalah bapak-bapak, yang ibu-ibu satu orang. Padahal selama ini dikenal kalau tukang masak adalah ibu-ibu,” gurau Heni.
Hadir dalam acara pembukaan Lurah Kelurahan Balecatur yang diwakili Warono (Kamituwo), H. Saidi (pemilik Joglo Resodinomo), Hj. Suharti (Ketua MEK PDA Sleman), pengurus PCA Gamping, dan peserta pelatihan. (*)
Wartawan/Jurnalis: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow