YOGYA – Indonesia menjadi tuan rumah 7th Global Platform for Disaster Risk (GPDRR) 2022 yang dilaksanakan di Provinsi Bali, 23 – 28 Mei 2022. GPDRR adalah forum multi pemangku kepentingan yang diinisiasi PBB dalam Penanggulangan Risiko Bencana (PRB).
GPDRR memainkan peran penting dalam memobilisasi dan mendorong kolaborasi antara pemerintah, pemangku kepentingan, dan sistem PBB untuk mempercepat pelaksanaan pengurangan risiko bencana.
Sebagai bentuk keberlanjutan kegiatan ini, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Indonesia mengajak partisipasi seluruh masyarakat untuk mengambil bagian dalam menanamkan nilai revolusi mental lewat aksi nyata penanaman 10 juta pohon. Nilai revolusi mental yang dimaksud mencakup etos kerja, gotong royong, dan integritas.
SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta terpilih untuk berpartisipasi mengikuti penanaman 10 juta pohon. Kegiatan penanaman pohon dipimpin Drs. H. Herynugroho, M.Pd., Kepala Sekolah, didampingi perwakilan peserta didik kelas X dan XI di taman gerbang timur SMA Muhi, Selasa (24/5).
Kegiatan ini terhubung secara hybrid dengan pusat kegiatan di Pulau Bali dipimpin Menko PMK, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. Peserta dari 34 provinsi bergabung secara virtual. Jenis pohon yang ditanam di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta adalah alpukat dan kelengkeng.
Muhadjir Effendy dalam sambutan virtualnya sangat berterima kasih atas upaya pengurangan risiko bencana yang telah dilakukan BNPB, pegiat sosial, relawan, dan penggerak sosial lainnya. Pemilihan jenis pohon dan lokasi bertujuan sebagai langkah revitalisasi alam, peningkatan produktivitas lahan, mitigasi bencana, dan perubahan iklim. Tujuannya untuk mendorong terciptanya sumber ekonomi dan kemandirian masyarakat yang hasilnya dapat dinikmati bersama.
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada sekalahnya untuk berpartisipasi. Kegiatan penanaman pohon ini sekaligus sebagai sarana pendidikan karakter cinta lingkungan kepada peserta didik.
Peserta didik diharapkan berusaha mencegah kerusakan lingkungan sekitarnya, dan meningkatkan upaya untuk memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi. “SMA Muhi saat ini sedang berproses untuk mengikuti lomba sekolah Adiwiyata tingkat nasional. Ada berbagai program yang telah disusun sekolah untuk menyukseskan program Adiwiyataini.
Sekolah akan terus mendorong agar seluruh warga sekolah terlibat dalam segala aktivitas persekolahan demi mewujudkan lingkungan yang sehat serta mampu menghindari dampak lingkungan yang negatif. “Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran kita untuk terus menjaga kelestarian alam sebagai anugerah Allah SWT,” kata Herynugroho. (*)
Berita ini diterima mediamu.com dari Yusron Ardi Darmawan, M.Pd. (SMA Muh 1 Yogya)
Editor: Heru Prasetya
Comment