Ramai Gelar Nobar Timnas U-23, Dosen UMY Beri Penjelasan Begini
YOGYA - Timnas U-23 Indonesia berhasil melaju ke babak semifinal Piala Asia U-23, usai mengandaskan perlawanan dari Korea Selatan melalui drama adu penalti 11-10 setelah keduanya bermain imbang, pada Kamis (18/4). Hasil ini tentu sangat mengejutkan jagat sepak bola Asia, mengingat Korsel sendiri adalah salah satu kekuatan utama di Asia.
Sontak, ini membuat rakyat Indonesia gegap gempita merayakan hasil yang luar biasa ini. Terlihat dari banyaknya video yang beredar di linimasa media sosial, memperlihatkan hampir seluruh warga yang menyaksikan pertandingan itu ikut bersuka cita atas kemenangan Indonesia
Euforia terhadap Timnas pun bergelora. Sehingga, ini membuat banyak pecinta sepak bola yang menggelar nonton bareng pertandingan Indonesia vs Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 pada Senin (29/4). Bahkan, berbagai instansi pemerintahan, organisasi massa, kepolisian, dan sejumlah lembaga atau komunitas juga ikut menggelar nobar.
Fenomena dari banyaknya nobar yang digelar ini tentu bukan tanpa alasan. Hal ini berkaitan dengan semangat nasionalisme yang mampu memanggil rakyat Indonesia. Apalagi, sepak bola sendiri merupakan salah satu olahraga favorit masyarakat.
Sebagaimana disampaikan oleh dosen dan peneliti dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Dr. Fajar Junaedi, S.Sos., M.Si., menurutnya fenomena nobar ini membuktikan apa yang disebut Louis Althusser sebagai ideologi bekerja dengan pemanggilan atau interpelation.
"Pemanggilan terhadap nasionalisme dan patriotisme melalui sepakbola. Yang lebih menarik, rakyat yang berbeda pilihan pasca Pemilu bisa berkumpul bersama," kata Fajar, pada Ahad (28/4).
Nobar Timnas U-23 Indonesia ini juga bukan hal yang baru, terutama bagi PP Muhammadiyah. Bahkan, sejak awal bergulirnya Piala Asia U-23, LPO PP Muhammadiyah telah mengadakan nobar mulai dari pertandingan Indonesia vs Qatar hingga Korea Selatan.
Bahkan, LPO sejak awal telah menginisiasi nobar sebagai media dakwah dengan dilakukan di gedung Muhammadiyah dan menerapkan beberapa aturan. Seperti, tiada kata kotor, tidak ada umpatan dan bahkan penonton yang datang bersedia tidak merokok.
Dari sini, Muhammadiyah telah terbukti mempelopori nobar yang santun namun tetap semarak. Ada teriakan, tapi bukan umpatan dan ini adalah jalan dakwah di kalangan suporter. Terbukti nobar di Gedung Muhammadiyah selalu penuh.
"Yang menarik, sebagian besar penonton yang datang berasal dari suporter yang baru pertama datang ke Gedung Muhammadiyah. Mengintroduksi dakwah Muhammadiyah bisa dimulai dengan nobar ini," ujar Fajar yang juga Sekretaris LPO PP Muhammadiyah.
Oleh karena itu, LPO mendorong amal usaha, pimpinan di wilayah, cabang dan ranting, serta Angkatan Muda Muhammadiyah menggelar nobar seperti yang telah dicontohkan oleh LPO PP Muhammadiyah.
Selain itu, Fajar memuji Timnas U-23 Indonesia di beberapa pertandingan sebelumnya telah membuktikan mampu mengalahkan tim dari wilayah yang selama dianggap superior yaitu Australia, Timur Tengah / Asia Barat dan terutama Asia Timur.
Mulai dari mengalahkan Australia, mengkandaskan Yordania sebagai representasi Timur Tengah, dan Korea Selatan yang mewakili superioritas Asia Timur.
"Timnas kita saat ini berhasil membuka tabir kompleksitas inferioritas (inferior complexity). Mengalahkan Korea Selatan di adu pinalti yang sangat menegangkan membuktikan hal ini. Secara teknik dan kerjasama tim, Timnas kita sudah memperlihatkan progresi. Kita berharap kemajuan ini terus berlanjut melawan Uzbekistan," jelas Sekretaris Lembaga Pengembangan Olahraga PP Muhammadiyah itu.
Setelah berjaya mengalahkan Asia Barat, Asia Timur, dan Australia, kini saatnya mengalahkan tim dari Asia Tengah, yaitu Uzbekistan. Jika mampu mengalahkan Uzbekistan, akan membuka jalan menuju Olimpiade dan serempak berhasil mengalahkan tim-tim dari region Asia yang selama dipersepsikan lebih superior.
Mari kita berdoa dan berharap Rizky Ridho dkk bisa memberikan performa yang luar biasa agar mampu mengalahkan Uzbekistan dan lolos ke final sekaligus mengamankan tiket Olimpiade 2024 di Paris. (*)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow