Demam Timnas, 200 Titik Pimpinan dan Amal Usaha Muhammadiyah Gelar Nobar
YOGYA - Demam Timnas melanda seluruh rakyat Indonesia. Hal ini tak lepas dari pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang berhasil mencapai semifinal Piala Asia U-23 selepas mengalahkan Korea Selatan di babak perempat final, pada Kamis (18/4).
Euforia pun dirasakan oleh hampir seluruh rakyat Indonesia yang menyaksikan Tim Garuda mampu menaklukan raksasa Asia itu. Apalagi, kemenangan ini mendekatkan Timnas makin dekat dengan Olimpiade 2024 di Paris. Alhasil, para warga pun berbondong-bondong mengadakan nonton bareng pertandingan Indonesia melawan Uzbekistan pada Senin (29/4).
Tak hanya warga saja, beberapa instansi pemerintahan, kepolisian, hingga ormas juga ikut menyelenggarakan nobar Indonesia vs Uzbekistan, salah satunya Muhammadiyah. Tak tanggung - tanggung, ada lebih dari 210 titik yang digelar dengan 160 di antaranya adalah perguruan tinggi.
Sedangkan sisanya dari pimpinan wilayah hingga ranting, serta organisasi otonom ditambah juga Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) PP Muhammadiyah yang menggelar nobar bekerja sama dengan Universitas Ahmad Dahlan, pada Senin (29/4).
“(Ini menunjukkan) saat ini kita sudah mulai bangga dengan tim kita. Indonesia perkembangannya semakin bagus, sehingga dengan ini juga memicu semangat dari para penonton atau warga negara Indonesia untuk mendukung timnya,” kata Ketua LPO PP Muhammadiyah, Gatot Sugiharto.
Bahkan, nobar yang digelar sangat di luar ekspektasi. Sebab, jumlah penonton yang hadir di Auditorium Kampus I UAD itu sampai melebihi kapasitas yang tersedia. “Alhamdulillah ini di luar dugaan kami. Kemarin kami alihkan di UAD karena kalau diadakan Gedung Muhammadiyah di Jalan Ahmad Dahlan tentu tidak muat, maka kami pakai Auditorium Kampus 1 UAD (untuk nobar-red),” lanjut Gatot.
Sayangnya, Timnas U-23 harus mengakui keunggulan dari Uzbekistan dengan skor 0-2. Pada pertandingan, Rizky Ridho dkk dibuat tak berdaya oleh permainan high press tingkat tinggi yang dilakukan anak asuh Timur Kapadze itu dan membuat taktik yang dijalankan sulit berjalan.
Meski begitu, Timnas U-23 masih punya peluang untuk bisa lolos otomatis ke Paris. Dengan memenangkan perebutan juara ke-3 melawan Irak pada Kamis (2/5). Jika gagal, maka satu-satunya jalur tersisa adalah play-off antar benua melawan Guinea dari Afrika.
“Walaupun kalah, kita masih punya kesempatan lagi untuk ke Olimpiade. Syaratnya untuk bisa masuk, kita harus juara 3 dan untuk itu harus menang,” tegas Gatot. (*)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow