ads
Perguruan Tinggi Muhammadiyah - Aisyiyah Bakal Gelar Aksi Serentak Bela Palestina

Perguruan Tinggi Muhammadiyah - Aisyiyah Bakal Gelar Aksi Serentak Bela Palestina

Smallest Font
Largest Font

YOGYA - Seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA) bersiap untuk melakukan Aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel secara serentak. Aksi dijadwalkan pada hari Selasa (7/5), dan ini merupakan inisiatif Forum PTMA yang melibatkan hampir seluruh pimpinan perguruan tinggi tersebut.

Aksi ini sendiri tidak hanya sekadar ekspresi belasungkawa terhadap penderitaan rakyat Palestina, khususnya di Gaza. Tetapi juga sebagai panggilan tuntutan internasional untuk dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

“Aksi ini dalam rangka mendukung kemerdekaan (Palestina). Bukan lagi mencoba untuk ikut belasungkawa terhadap apa yang dialami rakyat Palestina, (terutama) masyarakat di Gaza,” kata Ketua Forum Rektor PTMA, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., ASEAN.Eng. pada Ahad (5/5) kepada Mediamu melalui sambungan telepon. 

Gunawan juga menyoroti banyak kepentingan yang terjadi di balik konflik Israel dan Palestina, baik terkait konflik dagang, aneksasi, sumber daya alam, dan juga proyeksi ekonomi di masa yang akan datang. Tentu karena Jalur Gaza merupakan daerah yang strategis untuk memperpendek transportasi di sekitar Timur Tengah. 

Maka, segala cara dilakukan Israel, termasuk dengan membantai seluruh warga, dalam hal ini perempuan dan anak-anak, serta membumihanguskan seluruh penjuru Gaza

Sehingga, lebih dari 30 ribu warga Gaza tewas dan berkat ini juga, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sampai dinobatkan sebagai “Pembunuh Terbesar Abad Ini” dalam sebuah cover majalah, walaupun itu adalah hasil editan tidak resmi yang bersifat satir. Meski begitu, ini sebagai pengingat bahwa ia memang pantas disebut sebagai tokoh pembunuh nilai-nilai kemanusiaan terbesar pada abad ini. 

Dari peristiwa yang terjadi di Palestina saat ini, sekarang terlihat bahwa sebagian besar akademisi dan masyarakat berpendidikan, terutama di Eropa dan Amerika Serikat sudah mulai terbuka pikiran dan wacananya terhadap konflik ini.

Apalagi, dengan kemajuan teknologi informasi sekarang, kebenaran yang terjadi di Palestina sudah tidak dapat terbendung lagi. Sehingga, masyarakat ilmiah telah sadar bahwa bangsa Palestina berperang bukan untuk buat kekacauan, tetapi atas perlawanan terhadap penjajahan dan perebutan banyak wilayahnya oleh Israel. 

Hal itu terbukti dengan puluhan kampus bergengsi di Amerika dan Eropa serta Australia melakukan gerakan penyuaraan hak-hak atas kemerdekaan Palestina. 

“Tentunya, kami sebagai komplek dari perguruan tinggi Islam, juga harus menyuarakan keberpihakan masyarakat Indonesia melalui corong masyarakat ilmiah yang ada di puluhan kampus milik Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah,” ujar Gunawan. 

Oleh karena itu, Forum Rektor PTMA sepakat untuk melakukan Aksi Bela Palestina secara serentak. Gunawan mengatakan bahwa sekitar 70 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Indonesia akan menggelar aksi pada 7 Mei 2024, di masing-masing kampus. 

Pada aksi ini, ada dua hal yang digelorakan, antara lain: Pertama, turut prihatin terhadap ketidakadilan kondisi politik internasional yang dialami oleh rakyat Palestina selama puluhan tahun. Kedua, dukungan langsung atas kemerdekaan Palestina. 

Menurut perkiraannya, aksi ini akan dihadiri ratusan mahasiswa dan akademisi di masing-masing kampus. Aksi ini sendiri tidak terpusat di satu titik, tetapi dilakukan di tempatnya masing-masing secara serentak se-Indonesia, mulai pukul 08.00 sampai 16.00.

“Kami akan totalitas pada aksi ini. Dalam waktu yang sama, bisa tersebar dan terdengar di setidaknya 70 PTMA se-Indonesia. Targetnya jelas, menggelorakan dukungan kemerdekaan untuk Palestina,” tegas Gunawan. 

Terkait respon dari PP Muhammadiyah, Gunawan menyatakan aksi ini selaras dengan dukungan yang telah diberikan Persyarikatan Muhammadiyah terhadap Palestina. Ditegaskannya lagi, bahwa Muhammadiyah akan selalu mendukung kemerdekaan Palestina, tanpa batas waktu.

Lebih jauh lagi, Gunawan menekankan bahwa aksi bela Palestina ini bukan sekadar permasalahan agama, melainkan juga tentang nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia yang universal. Dalam konteks ini, suara dukungan tidak hanya datang dari kalangan Muslim, tetapi juga dari non-Islam, seperti masyarakat Yahudi di Amerika sebagian besar menentang negara Israel.

“Kami menyuarakan bahwa ini bukan tentang gerakan Islam atau non-Islam. Ini gerakan menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia, kemanusiaan, dan hak dari setiap bangsa untuk menyatakan kemerdekaan,” tandas Gunawan. (*) 

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    3
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    1
    Funny
  • Angry
    2
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow