YOGYA— Ada yang kangen dengan Kamastu? Itu Kajian Malam Sabtu yang populer di kalangan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) DIY. Topiknya sesuai isu kekinian, dengan narasumber pas untuk membincangkan. Belakangan, Kamastu juga digemari kalangan di luar AMM.

Sekitar dua tahun ini, Kamastu seperti menghilang. Pandemi Covid-19 menyebabkan kajian menarik ini harus off, libur. Belum lama ini akun instagramnya menyebut Kamastu akan hadir lagi. Instagram@kamastu_mantab akan dilaksanakan lagi.

Hal ini dikonfirmasi seorang pengurus Kamastu, Norman Nur Alafatul Akhda. Kajian ini kembali dihidupkan demi menumbuhkan semangat mengaji pada diri para pemuda. Menurutnya, walaupun banyak kajian online, namun proses dialog dan transfer ilmunya sering tidak seoptimal kajian offline.

“Mengingat perkataan Pak AR yang menyebutkan rohnya Muhammadiyah adalah pengajian, maka kami ingin memulai lagi Kamastu, tentunya tetap menjalankan protokol kesehatan,” jelasnya.

Penerapan protokol kesehatan ini di antaranya dengan kewajiban menggunakan masker, menjaga jarak, serta mengikuti vaksinasi. Keputusan kembalinya Kamastu juga didorong kebijakan pemerintah yang menurunkan level PPKM di Kota Yogyakarta menjadi level dua.

“Banyak kegiatan di lingkup Muhammadiyah maupun ortomnya yang sudah dilaksanakan secara offline terbatas dan prokes,” tutur laki-laki yang juga aktif di Bidang Dakwah dan Pengkajian Agama Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM DIY). Nantinya peserta yang mengikuti Kamastu dibatasi sampai kurang lebih 30 orang.

Kamastu akan kembali hadir di awal bulan November 2021 dan dilaksanakan seperti biasa di Aula Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY.

Konten-konten materi Kamastu yang variatif, menurut Norman, akan terus dipertahankan. Tidak hanya berkaitan dengan ke-Muhammadiyah-an, juga pembahasan umum seperti bedah buku, filsafat, percintaan, nasionalisme, dan lain-lain sebagainya.

Selain dilaksanakan offline, kajian rutin tiap Jumat malam ini akan disiarkan melalui YouTube Kajianmu dan Live Instagram @kamastu_mantab. “Jika memungkinkan juga live Instagram Info Kajian Muhammadiyah Jogja atau Info Kajian Jogja,” jelas Norman. (*)

 Wartawan: Ahimsa W. Swadeshi
Editor: Heru Prasetya