Setelah Launching Buku, PWNA DIY Berencana Publikasikan Jurnal
YOGYA – Dalam momen puncak Milad ke-93 Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA), Pimpinan Wilayah NA Daerah Istimewa Yogyakarta (PWNA DIY) melaunching buku “Antologi Perempuan Berkemajuan” dengan sub judul “Kisah Para Padi Berbahagia Membumikan Dakwah Rahmatan Lil’alamin”. Acara dilaksanakan pada Sabtu (25/9) di Gedung PWM DIY bersamaan dengan pentasyarufan sembako.
Buku hasil kerja sama Departemen Dakwah dengan KIK (Komunikasi Informasi dan Kehumasan) PWNA DIY ini berisi kumpulan karya tulisan dari kader-kader NA dengan berbagai tema. Mulai dari refleksi pengalaman di organisasi perempuan putri Muhammadiyah ini, juga topik-topik global seperti pendidikan, kesehatan, serta isu gender dan kepemimpinan. Di bagian akhir tersuguh puisi Amalia Ulinnuha, S.Pd., Ketua Umum Pimpinan Daerah NA (PDNA) Gunungkidul.
Para penulis buku itu adalah Iva Fauziah, Romi Astanti, Imaniatush Sholikhah, Leny Pratiwi Arie Sandy, Intarti, Intan Puspitasari, Vani Anindya, Winda Susra, Hindun Yafa Chotijah, Ika Puji Astiti, Dewi Mahmudah, Qurnia Fatimah, Juwanti, Dessy Pranungsari, Yuni Afriani, Ginanjar Zukhruf Saputri, Evi Nurhayati, Nafii Rofiiqoh, Darma Ernayaty, dan Nita Andrianti.
“Buku ini memiliki dua maksud, pertama menjadi panduan pemikiran tentang perempuan berkemajuan,” tulis Nunung Damayanti, S.IP., Ketua Umum PWNA DIY dalam prolog buku tersebut. “Kedua, hadirnya buku ini adalah pemaknaan para penulis atas perempuan berkemajuan.”
Prof. Alimatul Qibtiyah, Ph.D., Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (LPPA ‘Aisyiyah) pun memberikan testimoninya, “Buku ini menyuguhkan kumpulan tulisan dari pengalaman para putri Islam yang progresif.”
Syahdara Annisa Makruf, M.Pd.I., Ketua Departemen Dakwah PWNA DIY, menyampaikan, “Tidak hanya kajian, dakwah itu juga bil qalam. Keilmuan itu wajib, keilmuan jadi pendekatan dalam berdakwah.” Oleh karenanya, kader NA perlu terus didorong untuk produktif melahirkan tulisan. Meskipun itu tidak mudah, proses pengerjaan buku ini saja diperlukan waktu 1,5 tahun. “Tapi, kita mau di zona nyaman terus atau mau berubah,” tegasnya.
Annisa mengatakan, ada rencana mempublikasikan berbagai penelitian mengenai NA dan program-programnya. Hal ini juga didorong Ketua Umum Pimpinan Pusat NA (PPNA), Dyah Puspitarini, M.Pd, bahwa penting untuk melakukan “internasionalisasi NA” supaya pihak-pihak lain mengenal dan mau mengeksplorasi lebih jauh tentang NA.
“Selama ini kalau kita punya program dan bikin LPJ, cuma untuk internal aja. Gimana caranya itu bisa diketahui organisasi lain, lewat jurnal,” jelas Annisa. Ia menuturkan, rencana pengerjaan jurnal ini akan dilakukan pada tahun ini. (*)
Wartawan: Ahimsa W Swadeshi
Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow