Musywil NA DIY Berakhir, Hasilkan Dua Program Baru

Musywil NA DIY Berakhir, Hasilkan Dua Program Baru

Smallest Font
Largest Font

SLEMAN – Musyawarah Wilayah (Musywil) Nasyiatul ‘Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta resmi berakhir pada hari Ahad (12/3) di Auditorium BBPPMPV. Selama dua hari dimulai dari Sabtu (11/3) para peserta dari kader Nasyiatul ‘Aisyiyah se-DIY bermusyawarah untuk merumuskan arah dan kebijakan program serta memilih PWNA pada periode 2022 – 2026.

Beberapa program pun dibahas, mulai dari ketahanan keluarga, isu stunting, pendidikan perempuan, dan lain sebagainya yang mana masih menjadi fokus utama PWNA DIY untuk empat tahun ke depan.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

“Untuk periode mendatang, sebenarnya lebih kepada melanjutkan estafet kepemimpinan periode 2016-2022, karena di periode tersebut ada masa pandemi,” kata Ketua Umum PWNA DIY Terpilih Syahdara Anisa Makruf kepada mediamu.com.

Lanjut Syahdara, Musywil ini memunculkan isu tentang kerentanan keluarga yang juga menjadi salah satu fokus untuk gerakan ke depannya, yaitu ketahanan keluarga. Karena Nasyiatul ‘Aisyiyah adalah organisasi sosial, dakwah, dan kemasyarakatan yang tentu saja menjadikan keluarga itu sebagai pendidik yang pertama, maka peran ibu di sini sangat penting.

Hal tersebut mengingat peran perempuan di sini selain sebagai seorang ibu dan istri, juga sebagai anggota profesi sehingga membuat PWNA DIY mengusung tema besar Musywil, yaitu “Perempuan Berdaya untuk DI Yogyakarta Berkemajuan.”

Di mana, latar belakangnya adalah karena sebelumnya ada kerentanan, maka perempuan berdaya itu artinya bisa melewati problematika sosialnya, mandiri, dan terdidik.

“Ketika sudah mandiri dan terdidik, dia akan mampu memberikan kebermanfaatan bagi keluarga dan masyarakat,” ujarnya.

Selanjutnya, ia menyampaikan jika program – program di periodenya masih melanjutkan program sebelumnya. Selain itu, terdapat dua program baru, yaitu penelitian dan kesehatan lingkungan. Untuk lingkungan sendiri, berfokus pada meminimalisir angka stunting di DIY, sedangkan penelitian sangat penting karena sebagai organisasi sosial – kemasyarakatan.

Tentunya ini menjadi upaya untuk meningkatkan literasi dalam membangun isu – isu perempuan yang selebihnya akan dimatangkan saat rapat kerja.

Kemudian, terkait pendidikan perempuan, Syahdara mengungkap bahwa Nasyiatul ‘Aisyiyah DIY punya peran yang besar di isu tersebut, sebab banyak sekali kader yang berprofesi sebagai pendidik.

“Jika dianalisis melalui metode SWOT, kekuatan Nasyiatul ‘Aisyiyah DIY terletak pada profesi mayoritas kader sebagai pendidik dari setiap jenjang. Sehingga, kami juga fokus untuk meningkatkan pendidikan perempuan, khususnya di DIY,” ungkap perempuan yang pernah menjadi Ketua Umum PW IPM DIY periode 2012 – 2014 tersebut.

Pada kesempatan ini pula, Syahdara berpesan kepada rekan – rekannya di PWNA DIY ke depan agar saling melengkapi dan tetap beristiqamah.

“Teman – teman PWNA DIY, harus lebih ngemong, artinya sebagai perempuan itu kita saling melengkapi, mengayomi, mengingatkan, dan bekerjasama satu sama lain. Selain itu, tetap istiqamah di Nasyiatul ‘Aisyiyah karena ini sebagai lumbung amal jariyah bagi kita semua,” pungkasnya. (*)


Wartawan: Dzikril Firmansyah

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow