Seriusi Isu Lingkungan dan Iklim, Muhammadiyah Gelar Forum Internasional Sekaligus Launching MCC
YOGYA – Merespons isu lingkungan dan perubahan iklim yang kian hari kian mengkhawatirkan, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akan menggelar Global Forum Climate Movement. Forum ini diselenggarakan dengan kerja sama Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) RI, dengan mengundang perwakilan berbagai negara dan organisasi yang peduli pada isu lingkungan.
Begitu disampaikan Hening Parlan, Ketua Divisi Lingkungan Hidup Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat ’Aisyiyah dalam konferensi pers di Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Kamis (16/11). Dalam keterangannya, Hening juga menyampaikan bahwa acara ini digelar sebagai bagian dari perayaan Milad ke-111 tahun Muhammadiyah.
Bagi Hening, forum internasional yang akan dihelat di Universitas Ahmad Dahlan, pada Jumat-Sabtu (17-18) ini adalah niat baik Muhammadiyah untuk mengentaskan masalah lingkungan dan iklim.
“Ini sebuah kegiatan yang dengan niat baik menyadari bahwa perubahan iklim terus bergerak dan kita tidak pada kondisi baik baik saja, maka kita perlu langkah inovatoif dari Muhammadiyah,” jelasnya.
Hening melanjutkan, lewat kerja sama dengan Kemenlu, kini tiga belas negara telah memastikan hadir dalam forum internasional ini. Ketiga belas negara tersebut adalah: Vatikan, Filipina, Singapura, Belanda, Kenya, Papua Nugini, Inggris, Australia, Maroko, Malaysia, Jepang, Amerika Serikat, dan Norwegia. Selain itu, 260 peserta mewakili lembaga, organisasi, dan perorangan dengan kepedulian pada isu lingkungan dan iklim juga mengkonfirmasi diri hadir.
Dalam sesi konferensi pers yang sama, Perwakilan Kemenlu, Noviq, yang juga hadir ikut angkat bicara tentang program kerja sama ini. Ia mengapresiasi program kerja sama ini, dan berharap program ini akan menjadi pemicu bagi kerja sama pemerintah dengan organisasi yang lain.
Noviq juga yakin, bahwa kerja sama ini bisa menunjukkan kepada dunia bahwa dalam menanggapi isu strategis pemerintah Indonesia tidak bekerja sendiri, tetapi dengan kolaborasi. Ia juga yakin bahwa inisiatif Muhammadiyah ini akan dilihat dan diapresiasi oleh dunia internasional.
“Ini akan menjadi showcase bahwa organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah memiliki inisiatif dan kegiatan yang dalam praktek sangat terkait dengan hirauan global,” terangnya.
Lebih lanjut, di dalam gelaran Global Forum Climate Movement, Muhammadiyah rencananya akan sekaligus meluncurkan Muhammadiyah Climate Center (MCC).
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, yang juga hadir pada sesi konferensi pers menyampaikan bahwa MCC adalah kristalisasi dari berbagai usaha yang telah Muhammadiyah lakukan pada isu lingkungan dan iklim.
“Sebenarnya, banyak struktur Muhammadiyah mulai mengembangkan gerakan pelestarian lingkungan berbasis komunitas. Misalnya, gerakan sedekah sampah, gerakan penanaman pohon, gerakan Eco-Bhineka, hingga Eco-Pesantren. Dan MCC ini adalah penguatan dari gerakan-gerakan itu,” jelasnya.
Mu’ti kemudian menjelaskan bahwa nantinya MCC akan menjadi bagian dari usaha dan kontribusi Muhammadiyah mencegah percepatan dampak kerusakan lingkungan dari krisis iklim. Dan MCC sebagai sebuah gerakan akan fokus mensinergikan tiga hal: Penguatan gerakan, pengembangan riset tentang pelestarian lingkungan, dan advokasi berkaitan kebijakan pro lingkungan.
Dalam konferensi pers yang sama, turut hadir juga Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto, Ketua Panitia Milad-111 Tahun Muhammadiyah Bachtiar Dwi Kurniawan, dan para wartawan. (*)
Wartawan: Fatan Asshidqi
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow