Selamat Jalan Darwin Harsono, Da’i Cerdas dan Santun
YOGYA – Keluarga Besar Muhammadiyah di Yogyakarta merasakan kehilangan sangat mendalam atas meninggalnya Drs. Darwin Harsono, M.Hum. pada Senin (2/8) pukul 12.45 WIB di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jenazah dishalatkan di Masjid Jogokariyan usai shalat Isya’ dan langsung dimakamkan di Pemakaman Karangkajen Yogyakarta.
Aris Gelatawa, warga Krapyak Yogyakarta, merasa sangat kehilangan atas meninggalnya suami Hj. Warifah Dahlan dan ayah dari Ifada Amalia, Saidiyah, Kuni Khairun Nisa, dan Khoirul Imam. Pasalnya, almarhum pernah menjadi saksi dalam pernikahannya pada 13 Juli 2020.
“Keteladanan, sikapnya sebagai pemimpin yang amanah dan baik serta kemampuan dalam terus menjalin silaturahim dengan semua orang, tak akan mampu menghilang begitu saja dari benak saya,” kata Aris kepada mediamu.com, Selasa (3/8).
Menurutnya, banyak kenangan bersama almarhum dalam kiprahnya di Masjid Jogokariyan Yogyakarta.
Bersama almarhum Ir. H.M. Dasron Hamid, M.Sc., Drs. Musthofa Kamal Pasha, B.Ed., Muhadi, S.H., Fahmi Muqoddas, Abdullah Effendi, dan Alfian Darmawan, Darwin Harsono ikut andil dalam pembangunan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Selain itu, Darwin ikut mengembangkan TK ABA Peleman, Kotagede, dengan mewakafkan tanahnya seluas 254 meter persegi. Sumbangsih yang diberikan tak akan cukup jika dihitung hanya dengan hitungan jari.
Bisa dikatakan, Darwin Harsono telah mewariskan umurnya untuk Muhammadiyah dan pendidikan. Hingga meninggalnya Darwin Harsono sebagai dosen Program Studi Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Habib Chirzin merasa kehilangan dengan meninggalnya seorang pemimpin, da’i cerdas dan santun. “Almarhum adalah pendidik kader yang tekun dan mantan Ketua Dewan Mahasiswa UII,” kata Habib Chirzin kepada mediamu.com.
Anggota Badan Pembina Harian (BPH) Madrasah Mu’allimin-Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta ini menyampaikan rasa duka yang mendalam atas wafatnya Darwin Harsono, alumni Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.
“Almarhum sudah saya kenal dengan baik sejak muda sebagai pejuang, da’I, dan pendidik kader yang cerdas,” ungkap Habib Chirzin. Menurut penjelasannya, Darwin Harsono pernah mengetuai Departemen Tabligh Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah tahun 1980.
Ada kenangan yang tak bisa dilupakan bagi Habib Chirzin. Pada bulan April 1981, Darwin menyampaikan sambutan pada saat pernikahannya di Kotagede bersama K.H. Hamam Ja’far (Pimpinan Pondok Pabelan), Arifin C. Noor, Syaifullah Mahyudin, dan Aslam Hadi.
Dalam kenangannya pula, awal 1980 di Mu’allimin sering berdiskusi dengan Darwin Harsono, dibersamai Chusnan Yusuf, Musthofa Kamal Pasha, Rosyad Sholeh, dan Alfian Darmawan. “Kami tiap malam Jum’at sering berdiskusi,” kenang Habib Chirzin.
Termasuk gagasan perlunya mendirikan Universitas Muhammadiyah, meskipun sudah ada IKIP Muhammadiyah Yogyakarta di Jalan Kapas, Umbulharjo.
Bagi Habib, banyak kenangan bersama Darwin Harsono yang didampingi Hj. Warifah dan dilanjutkan oleh Lia Darwin yang berhijrah ke Australia dan juga adik-adiknya.
“Doa kami semoga almarhum diampuni segala dosanya, diterima amal ibadahnya, wafat dalam husnul khotimah, dan ditempatkan di jannatul firdaus sebaik-baik tempat,” ungkap Habib Chirzin. (*)
Wartawan/Editor: Affan Safani Adham
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow