Sambut Rombongan Muktamar 48, KOKAM DIY Dirikan Posko Terpadu
KULON PROGO – Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke–48 sebentar lagi akan digelar. Sebagian besar para peserta dan penggembira sudah mulai berdatangan ke Kota Surakarta guna mengikuti dan meramaikan hajatan tertinggi persyarikatan itu.
Meskipun digelar di Kota Solo, tak sedikit dari peserta dan penggembira yang melewati daerah di luar Solo Raya atau bahkan mampir sejenak untuk selanjutnya menuju Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta yang menjadi lokasi utama Muktamar 48, salah satunya di Yogyakarta
Menyadari hal itu, Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Wilayah DI Yogyakarta sudah mempersiapkan sejumlah posko terpadu untuk menyambut kedatangan peserta dan penggembira Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke – 48.
Menurut penuturan dari Komandan KOKAM Wilayah DIY, Wahyu Gunawan Wibisono SP yang biasa disapa kang Soni, pendirian posko terpadu ini bertujuan untuk mengurai kemacetan dari peserta dan penggembira melalui Jogja serta memberi kenyamanan dan aman bagi mereka.
“Para penggembira selain ikut meramaikan acara Muktamar di Solo juga akan datang ke Jogja. Jadi, posko ini sebagai pengendali lalu lintas bagi penggembira yang lewat jalur darat,” katanya di sela – sela penyambutan rombongan peserta Muktamar dari Papua dan Jambi di Yogyakarta International Airport (YIA).
Pria yang akrab disapa Ndan Soni ini menjelaskan jika terdapat empat titik posko yang tersebar di seluruh DIY. Mulai dari barat di SMK Muhammadiyah Temon, timur di pertigaan lampu merah Candi Prambanan, tengah di Gedung Dakwah PWM DIY, dan di Karangkajen berdekatan dengan Makam K.H. Ahmad Dahlan.
Selain dari KOKAM, para relawan posko juga terdiri dari para kader ‘Aisyiyah, Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), Hizbul Wathan, dan Tapak Suci setempat.
Fasilitas yang ditawarkan dari posko sangat beragam, seperti penginapan terbatas, kafe, layanan relaksasi, penyedia informasi masih banyak lagi yang dapat memberika kenyamanan bagi penggembira Muktamar 48.
“Di dalam posko, terdapat spanduk yang kita cantumkan barcode lokasi yang dibutuhkan. Para pengunjung tinggal scan dan bisa memperoleh informasi terkait lokasi posko.
“Posko sudah kita buka pada hari Rabu tanggal 16 dan ditutup pada tanggal 20 November saat Muktamar usai. Namun, bila diperlukan bisa sampai tanggal 21 November tergantung situasi,” ujar Ndan Soni.
Selama Muktamar, posko dibagi menjadi tiga shift. Pertama pukul 06.00 – 12.00, kedua pukul 12.00 – 18.00, dan ketiga pukul 18.00 – 24.00 WIB.
“Semoga posko ini menjadi kiprah kita untuk dakwah persyarikatan, khususnya dalam Muktamar ini, sehingga Jogja menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi peserta dan penggembira,” harap Ndan Soni. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow