Ratusan Santri Muhammadiyah DIY Ikuti Kemah Santri Nasional
YOGYA – Sebanyak 154 santri Muhammadiyah se-DI Yogyakarta berangkat untuk mengikuti Kemah Santri Muhammadiyah (KSM) Tingkat Nasional yang pertama, di Karanganyar, Jawa Tengah. Para peserta dilepas secara resmi pada Ahad (20/10) di Masjid Haiban Hadjid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY.
Turut hadir dalam pelepasan ini, Ketua PWM DIY, Dr. M. Ikhwan Ahada, M.A. dan Wakil Ketua Dr. Nur Ahmad Ghojali, M.A., Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren (LPP) PWM DIY, Agus Saeful Bahri, M.S.I., dan tamu lainnya. Hadir juga para guru pembimbing dan pembina yang ikut menemani para santri.
Ke-154 santri yang ikut dalam Kemah Santri Muhammadiyah Nasional ini mewakili 10 pesantren di DIY. Mulai dari Madrasah Muallimin Muhammadiyah Jogja, Madrasah Muallimat Muhammadiyah Jogja, MBS Prambanan, MBS Pleret, Pondok Pesantren Asy Syifa Muhammadiyah Bantul, PPTS Al Mansyur Bantul, MBS Al Mujahidin Wonosari, PPTQ Ibnu Juraimi Jogja, PP Al Amin Kotagede, dan PP Darul Ulum Galur Kulon Progo.
Kemah Santri Muhammadiyah digelar sebagai ajang silaturahmi di antara santri Muhammadiyah se-indonesia, dimana jumlah pesantren yang dimiliki Muhammadiyah kurang lebih 450 pesantren.
Selain silaturahmi sesama santri, juga menjadi silaturahmi lintas kader dan amal usaha Muhammadiyah, serta lintas budaya dan sosial. Disebut budaya karena melibatkan seluruh nasional, sehingga masing-masing wilayah juga membawa kebudayaannya yang mungkin bisa dipamerkan.
“Tentunya untuk menguatkan komitmen peneguhan komitmen keislaman, kemuhammadiyahan, keselamatan, dan kebangsaan. Disamping juga dalam rangka turut memeriahkan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2022,” kata Agus Saeful Bahri.
Partisipasi di Hari Santri Nasional ini dari Muhammadiyah, kata Agus, menunjukkan bahwa Muhammadiyah tidak pernah menolak akan Hari Santri dan justru ikut memeriahkan, tentu saja dengan caranya sendiri.
Agenda Kemah Santri Muhammadiyah ini ada seminar tentang kesantrian dan kebangsaan dan juga ada terdapat lomba-lomba yang khas santri. Dari acara ini, Agus berharap para santri Muhammadiyah bisa saling berbagi pengalaman dan ilmu hingga budaya. “Ini bagian dari cara kita melatih moralitas (santri Muhammadiyah-red),” tutur Agus.
Kemudian, Ketua PWM DIY M. Ikhwan Ahada mengapresiasi para santri Muhammadiyah DIY yang mengikuti Kemah Santri Nasional ini. Ia memandang, para santri Muhammadiyah diharapkan bisa menjadi kader unggulan bangsa, seperti para tokoh pendahulu dari Muhammadiyah.
"Kalian semua akan menjadi tunas-tunas bangsa yang akan mengganti presiden, menteri, TNI, dan polisi, yang akan datang. Jadi, peran ananda semua tidak harus di persyarikatan saja, tetapi juga dalam peran kebangsaan," ucapnya.
Senada dengan Ikhwan, Ghozali memberi pesan penting kepada para santri agar menjaga akhlakul karimah, senantiasa sopan santun, dan ibadahnya jangan ditinggalkan ibadah. Kemudian untuk selanjutnya ketika mendapatkan juara atau meraih juara tidak boleh sombong ataupun takabur. (*)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow