BANTUL –Agenda konser musik dangdut pada hari pertama Muhammadiyah Jogja Expo #2, Kamis (6/10), menimbulkan perbincangan terutama di jagad dunia maya. Ada yang menyayangkan hal tersebut karena tidak sesuai dengan image persyarikatan sebagai gerakan dakwah Islam, namun di sisi lain ada yang mengapresiasi, salah satunya sebagai upaya untuk menarik minat anak muda untuk datang dan memeriahkan Expo, sekalian berkenalan dengan Muhammadiyah.
Menanggapi ini, Ketua PWM DIY Gita Danu Pranata angkat bicara. Menurutnya, seni dan budaya itu tidak hanya soal musik dangdut saja, tetapi mengenai pemahaman yang dianggap Islam atau sebagainya terkait seni dan budaya, masih belum ada ukuran yang baku.
Ia juga mengakui terdapat perbedaan pandangan terhadap agenda konser dangdut di MJE hari pertama itu. Pada satu sisi, menganggap itu sebagai kegiatan dakwah dalam koridor tidak melanggar norma dan etika yang dipahami oleh Muhammadiyah, pada sisi lain itu tidak islami atau Muhammadiyin.
“Karena memang belum clear, saya kira pro – kontra menjadi bagian yang dinamis bagi persyarikatan. Tidak hanya di seni budaya saja, wong dalam ibadah yang sudah dijelaskan dalam Himpunan Putusan Tarjih juga ada pro – kontra, misalnya ibadah haji, umrah, tata cara shalat, dan sebagainya,” kata Gita pada malam penutupan MJE #2, Ahad (9/10).
Jadi dari segi dinamika persyarikatan, Gita menilai tidak ada masalah. Karena yang namanya perdebatan tentang satu atau dua hal akan terus ada dan hal ini menjadi salah satu ciri dari persyarikatan Muhammadiyah.
“Intinya, bagaimana agar bisa saling memahami dan menyadari satu sama lain bahwa inilah dinamika dakwah persyarikatan,” ujarnya.
Di saat yang bersamaan, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu juga mensyukuri acara MJE #2 dapat berjalan dengan baik untuk menunjukkan kiprah dakwah persyarikatan di semua aspek.
“Alhamdulillah, kegiatan MJE #2 dapat berjalan dengan baik dan dapat menunjukkan kiprah dakwah persyarikatan dalam semua aspek, terutama pilar – pilar dakwah Muhammadiyah yang selama ini dicanangkan, dari pendidikan, sosial, hingga ekonomi,” ucap Gita sembari dengan rasa syukur.
Gita juga mengapresiasi upaya dari beberapa cabang dan ranting se – DIY yang ikut meramaikan acara MJE #2 ini untuk menunjukkan perannya dalam berdakwah, terlihat dari produk atau program unggulan yang ditampilkan di standnya masing – masing.
“Jika kegiatan ini dirasa sangat bermakna untuk membangun ukhuwah, menunjukkan peran – peran dakwah persyarikatan, dan menunjukkan sinergi dari semua potensi yang ada di persyarikatan, maka nantinya akan dipikirkan kira – kira kegiatan MJE ini dilakukan secara rutin dengan cara yang bagaimana,” tandas Gita. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
Comment