News

News

MediaMU.COM

May 4, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking
Kembali Rebut 3 Poin di Liga 3, PSHW UMY Pertahankan Ritme Permainan Timnas U-23 Gagal Kalahkan Irak, Haedar Nashir: Masih Ada Asa Suara Muhammadiyah Buka SM Farm, Ratusan Ekor Sapi Langsung Ludes Dipesan Ratusan Baliho Ketua PWPM DIY Penuhi Titik Strategis Gunungkidul, Isyarat Maju Pilkada Luar Biasa! 926 Guru PAUD/TK ABA Hadir di Silaturahim Keluarga Besar IGABA Sleman Demam Timnas, 200 Titik Pimpinan dan Amal Usaha Muhammadiyah Gelar Nobar PCIM Tiongkok Gelar Kajian Syawal Bersama Din Syamsuddin, Kuatkan Dakwah Melalui Diaspora Timnas Indonesia Kalah Atas Uzbekistan, Haedar Nashir Beri Semangat: Kalian Pahlawan Bangsa Tanpa Mahkota! Ramai Gelar Nobar Timnas U-23, Dosen UMY Beri Penjelasan Begini Rektor Berharap PSHW UMY Jadi Kebanggan Pemuda dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Amanatkan Jaga Tradisi Syawalan, Haedar Nashir: Identitas Kita Sebagai Bangsa Haedar Nashir Tegaskan Muhammadiyah Netral dalam Politik, Ingatkan Semua Pihak Berintrospeksi Atasi Perubahan Iklim, MLH PP Muhammadiyah Tanam 1000 Pohon Mangrove Timnas U-23 Indonesia Kalahkan Korsel di Piala Asia, PP Muhammadiyah Beri Apresiasi Menang Lewat Adu Penalti lawan Korsel, Indonesia Satu Kaki Menuju Olimpiade 2024 Babak I Perempat Final Piala Asia U-23: Indonesia Unggul 2-1 atas Korea Selatan Inilah Doa untuk Mengharap Kemenangan Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia PP Muhammadiyah Apresiasi Sikap Kenegarawanan Anies dan Ganjar Haedar Nashir: Indonesia Harus Dibangun dengan Pemikiran Moderasi dan Multi Perspektif Pasca Putusan MK, Abdul Mu'ti Apresiasi Sikap Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

PKA Seri 11: Binaan UMKM Lazismu Harus Naik Kelas

YOGYA – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi sasaran bidik Lazismu DIY dalam kegiatan Peningkatan Kompetensi Amil (PKA). Pada seri ke-11 menghadirkan Ibu Nur Aisyah Haifani, anggota Majelis dan Kewirausahaan PWM DIY, Jum’at (16/7) secara daring. Tema yang diangkat adalah Pemberdayaan UMKM.

Sebelum mengikuti acara, pelaku UMKM harus memiliki kesiapan dan mental agar bisa fokus dalam pengembangan usaha. Usaha peyek, tempe bacem, yang dilakukan ibu-ibu ‘Aisyiah harus didorong untuk naik kelas. Kegiatan ini juga melibatkan KUBI UAD untuk terlibat dalam pendampingan.

Ada beberapa macam pendampingan UMKM, yakni dengan metode training, metode mentoring, dan metode coaching. Hal yang biasa dilakukan dalam pendampingan dengan memberikan motivasi kewirausahaan, pemasaran strategis, pemasaran online (digital marketing), dan berbagai bidang pendampingan lainnya.

Syarat bagi pelaku UMKM agar mendapatkan pendampingan harus jelas memiliki usaha, semangat untuk sukses dan bersedia bersinergi. Sehingga bisa tercapai tujuan pendampingan yaitu UMKM bisa naik kelas.

“Yang penting kita harus tahu dulu apakah pelaku usaha itu sudah siap mental atau belum? Jangan sampai memberikan modal kemudian dialihkan fungsi untuk membayar utang atau memenuhi kebutuhan,” kata Nur Aisyah Haifani yang juga pemilik Salon Azzahra Spa Muslimah.

Menaikkan kelas UMKM dapat terwujud dengan beberapa cara. Pertama adalah pentahelix UMKM. Yaitu, konsep pembangunan melalui beberapa unsur seperti akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media yang bekerjasama untuk mencapai peningkatan dan percepatan pembangunan.

Pentahelix menjadi jargon penting, karena ada misi dan visi yang terkandung di dalamnya yakni kompak, saling support, kerjasama dalam membangun target sasaran. Lewat kemitraan yang kuat dan iklim kondusif sektor apapun bisa dilakukan, baik itu pariwisata, usaha kecil menengah, koperasi, ataupun franchise. Bahkan ketika anggaran desa melalui strategi pentahelix akan menghasilkan gagasan dan ide-ide kreatif, inovatif, dan berkesinambungan.

Komunitas UMKM seperti BDSP (Business Development Services Providers) membantu menggerakan pelaku UMKM agar hulu dan hilirnya berjalan dengan baik. Termasuk melakukan pendampingan pada aspek produksi, pemasaran, akses permodalan, akses pembiayaan hingga aspek teknologi tepat guna dan marketing online.

Kedua adalah strategi 3 Go. Go Modern, pelaku UMKM memiliki jiwa entrepreneurship dengan mengembangkan inovasi, memiliki orientasi naik kelas dan mengelola usaha dengan professional. Go Digital, harus memiliki online shop di e-commerce dan bergabung di platform informasi digital. Go Global, mengikuti market place global, pameran internasional, dan berkontribusi melalui ekspor produk-produk unggulan,

“Melalui pendampingin dengan strategi ini harapannya Lazismu bisa memaksimalkan program dan bisa bersaing dengan yang lain. Lazismu DIY sebagai kantor perwakilan tingkat wilayah segera merancang program pemberdayaan lebih matang dan bisa diturunkan ke tingkat daerah, cabang, dan ranting,” jelasnya.

Untuk pemberdayaan UMKM, Lazismu sudah berjalan sampai ke tingkat cabang. Kantor Lazismu se-DIY diperkirakan mencapai 120 kantor dan memiliki binaan UMKM. “Ini menjadi PR besar bagi Lazismu agar bisa benar-benar memberdayakan, harus fokus dan bekerjasama dengan beberapa mitra seperti AUM wilayah DIY. Insya Allah program pemberdayaan ini menjadi program unggulan Lazismu dan mensejahterakan masyarakat lebih banyak,” kata Divisi Program Lazismu DIY, Muhammad Rizal Firdaus. (*)

Wartawan/Editor: Heru Prasetya

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here