YOGYAKARTA - Setelah sempat terhenti penyelenggaraannya secara tatap muka, Pengajian Malam Selasa (PMS) kini kembali diadakan secara langsung di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Sebagai catatan, PMS telah menyejarah di lingkungan Muhammadiyah, pengajian ini bahkan sudah ada sejak zaman KH. Ahmad Dahlan.

Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal, juga memberikan informasi tentang sejarah PMS. Menurutnya, penggelaran kembali PMS secara tatap muka di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta merupakan upaya merawat amanat.

“Dengan segala ketulusan, kesyukuran dan apresiasi yang tinggi, kami rekan-rekan di Majelis Tabligh sangat menghormati, sangat mentakzim penerimaan oleh Madrasah Mu’allimin yang menjadi tuan rumah dan saksi sejarah yang Panjang dari Pengajian Malam Selasa ini serta menjadi tempat kita merawat Amanah yang besar ini,” ungkapnya pada Selasa (9/10).

Fathurrahman menambahkan bahwa kehadiran jamaah di Pengajian Malam Selasa tidak sekadar berkumpul untuk belajar bersama. Lebih dari itu, kehadiran dalam PMS adalah upaya untuk menjaga warisan ilmu pengetahuan Muhammadiyah yang terhubung langsung dengan KH. Ahmad Dahlan.

Pembukaan kembali PMS pada tanggal 9 Oktober 2023 ini dihadiri oleh sekitar 100 jamaah dan santri Madrasah Mu’allimin serta diikuti secara daring oleh lebih dari 700 orang.

Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Aly Aulia, dalam pidatonya menyatakan bahwa pengajian merupakan inti dari organisasi Muhammadiyah. Dia juga mengakui bahwa PMS adalah salah satu pengajian yang sangat dihormati, karena dari sini muncul gerakan pembaharuan Muhammadiyah.

“PMS yang dimana ini merupakan kajian prestisius yang dari pengajian ini melahirkan gerakan dakwah dan tajdid Muhammadiyah. Kami menyadari bahwa pengajian itu adalah jantungnya persyarikatan,” tandasnya.

Bagi jamaah yang memiliki kesempatan untuk menghadiri Pengajian Malam Selasa secara langsung, mereka dapat datang ke Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta yang beralamat di Jalan Letjen. S. Parman No. 68, Ketanggungan, Wirobrajan, Kota Yogyakarta.