Lewat Pengajian Rutin Ahad Wage, PCM Moyudan Titipkan Pesan Kebaikan
SLEMAN - Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Moyudan melalui Majelis Tablighnya selenggarakan Pengajian Rutin Ahad Wage pada Ahad (16 Rajab 1445 H/ 28 Januari 2024) di Masjid Karang Kemasan Sumberrahayu Moyudan. Pada pengajian yang diadakan bergilir ini Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Karang Kemasan menjadi tuan rumah.
Di hari yang sama sebagian besar aktivis dan simpatisan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Moyudan menghadiri Hari Beraisyiyah di Sportorium UMY, ini menjadi kekhawatiran majelis tabligh karena berkurangnya jamaah yang hadir. Namun, datangnya beberapa rombongan dengan bus dan kereta kelinci yang membawa lebih dari 700 jamaah mengobati kekhawatiran segenap anggota majlis tabligh.
Dalam kesempatan tersebut H. Abu Hanifah,S.Ag.M.SI., selaku Ketua PCM Moyudan menyampaikan semangat untuk ber-Muhammadiyah, terutama di wilayah ranting. Menurutnya di setiap ranting harus ada pengajian serta organisasi otonom seperti Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah yang aktif. Tidak lupa, ia menyampaikan untuk memperkokoh Klinik Aisyiyah Pratama Moyudan, dengan cara memindahkan BPJS warga Muhammadiyah ke klinik yang baru saja memperoleh akreditasi paripurna ini.
Inti Pengajian disampaikan oleh Ustadz Sutan Kumala Pontas Nasution, M.Sos., Ustadz muda Pembina Pondok Pesantren Ibnu Juraimi Muhammadiyah Yogyakarta. Sutan menyampaikan untuk mampu bersyukur karena telah diberikan kebebasan bernafas gratis. Ia merujuk orang yang sakit, yang harus membayar biaya oksigen perhari saja mencapai kurang lebih Rp900.000, maka jika sebulan sudah tembus Rp27.000.000.
"Jumlah yang sangat besar, maka kita perlu bersyukur," jelasnya.
Dalam paparannya, Sutan menjelaskan beberapa tips agar manusia selamat. Di antaranya:
1. Berkata Yang Baik
Merujuk hadis riwayat Abu Hurairah, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik atau diamlah!”
Artinya, sebagai manusia kita jangan mudah membicarakan orang, jika yang dibicarakan benar maka itu ghibah, dan jika salah maka menjadi firnah. Jangan sampai kita menjadi orang yang bangkrut.
Nabi menjelaskan: “Orang yang menderita bangkrut berat dari umatku adalah orang yang dibangkitkan di hari kemudian dengan membanggakan amal ibadahnya yang banyak, ia datang dengan membawa pahala shalatnya yang begitu besar, pahala puasa, pahala zakat, sedekah, amal dan sebagainya. Tetapi kemudian datang pula menyertai orang itu, orang yang dulu pernah dicaci maki, pernah dituduh berbuat jahat, orang yang hartanya pernah dimakan olehnya, orang yang pernah ditumpahkan darahnya. Semua mereka yang dianiaya orang tersebut, dibagikan amal-amal kebaikannya, sehingga amal kebaikannya habis. Setelah amal kebaikannya habis, maka diambillah dosa dan kesalahan dari orang-orang yang pernah dianiaya, kemudian dilemparkan kepadanya kemudian dicamppakkannya orang itu ke dalam neraka.
2. Jadikan rumah kita Baiti Jannati
Disampaikan hadis : “Sinarilah rumah-rumah kalian dengan salat dan bacaan al-Qur’an.”
Programkan Satu hari satu jus, atau satu hari satu halaman, atau satu hari satu ayat. Yang penting usahakan nuansa bacaan Al Qur’an ada di rumah kita.
Terbukalah dengan anak-anak, temani mereka dalam kehangatan keluarga. Jangan sampai mereka curhat kepada orang lain.
3. Menangisi kesalahan yang telah diperbuat
Manusia pada umumnya pernah berbuat salah, menyesallah dan terus berupaya memperbaiki diri. Nasehati diri kita dengan nasehat kematian, misal dengan menampilkan kain kafan di almari, berselimut kain kafan, dan lainnya yang penting kita segera menyadari kesalahan untuk segera bertobat.
Pengajian diakhiri 08.57 dengan pengumuman Pengajian Ahad Wage yang akan datang di Ranting Bendosari Sumbersari. Hadirin pulang dengan ceria karena mendapatkan bagian biskuit gratis dan dapat berbelanja bazar di utara Masjid.
Kontributor: Hidayatullah, PCM Moyudan
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow