Pahami Al Qur’an, Jangan Hanya Hafal dan Bagus Bacaannya
SLEMAN — Kurangnya pemahaman terhadap makna Al Qur’an menjadi penyebab utama munculnya berbagai persoalan keumatan. Karena itulah sudah saatnya umat Islam jangan sekadar menghapal (tahfidz), membenarkan bacaan serta membuat indah bacaan Al Qur’an (tahsin), juga harus memahami isinya (tafhim).
Penegasan itu disampaikan Ustadz H Zaini Munir Fadholi dari Majelis Tabligh PP Muhammadiyah dalam Sosialisasi Program Tafhimul Qur’an di Gedung Dakwah Nogotirto (GDN) PRM Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Jum’at 29 Juni 2019.
Tafhimul Qur’an adalah program Majelis Tabligh PP Muhammadiyah yang sudah digerakkan di beberapa tempat. Tujuannya agar umat Islam memahami kandungan ayat-ayat Allah, sehingga tidak mudah diombang-ambingkan oleh pemahaman sesat yang gencar dilakukan kaum kafirun, munafiqun, dan orientalis.
Ada beberapa dasar pemikiran mengapa Tafhimul Qur’an menjadi program pada periode ini. Yakni, kata Ustadz Zaini Munir, pertimbangan ideologis, i’tiqadiyah, dan organisatoris persyarikatan Muhammadiyah.
Secara ideologis, harus diakui betul oleh kaum muslim bahwa Al Qur’an diturunkan oleh Allah sebagai petunjuk seluruh manusia agar hidupnya tidak tersesat dan tidak celaka.
“Karena Al Qur’an adalah petunjuk maka oleh Allah pasti sudah dirancang sedemikian rupa agar mudah dipahami. Sehingga kalau ada yang mengatakan sulit memahami, harus beristighfar mohon ampun kepada Allah. Jika sampai merasa sulit memahami, bukan Al Qur’an yang salah, tapi manusianya yang salah,” tegas Ustadz Zaini.
Secara organisatoris, Muhammadiyah secara tegas dan eksplisit menyebutkan dalam Ayat 1 Pasal 4 Anggaran Dasar bahwa “Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Tajdid, bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah”.
Sehingga, lanjutnya, warga Muhammadiyah harus memahami kandungan Al Qur’an, tidak hanya hafal dan bagus bacaannya. “Tidak dipahaminya makna menjadi penyebab munculnya pemikiran-pemikiran yang justru keluar dari Al Qur’an itu sendiri,” papar Ustadz Zaini Munir.
Bagi PRM Nogotirto kajian Tafhimul Qur’an adalah satu di antara beberapa kajian yang sudah ada seperti tafsir, Himpunan Putusan Tarjih (HPT), fiqh ibadah dan mu’amalah. Program lain adalah pemeriksaan kesehatan (bersama ‘Aisyiyah) dan Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah (bersama Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta/UNISA). (her)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow