Milad ke-55 Tapak Suci Putera Muhamadiyah Semakin Mendunia

Milad ke-55 Tapak Suci Putera Muhamadiyah Semakin Mendunia

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Suasana di Alun-alun Utara Yogyakarta terlihat memerah, sore hari selepas pukul 15.00 WIB. Pada kesempatan itu terlihat ribuan pendekar berseragam merah dari Tapak Suci unjuk kebolehan.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Mereka tampak menunjukkan gerakan yang seragam: penuh filosofi dan kekuatan. Sebagian besar adalah anak-anak muda dari berbagai usia dan latar belakang yang memiliki ketertarikan di bidang olahraga beladiri.

Latihan bersama dalam rangka Milad ke-55 dan deklarasi dukungan kepada Drs M Afnan Hadikusumo, Ketua Umum Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah sebagai Calon Anggota DPD RI Periode 2019 – 2024 Dapil DIY, berlangsung pada 31 Juli 2018.

Latihan atau unjuk kebolehan itu, menyemarakkan kembali kecintaan generasi muda terhadap budaya asli Indonesia. “Maka, Tapak Suci terus bertekad untuk mengembangkan diri,” kata Afnan Hadikusumo, yang menambahkan Tapak Suci telah mencetak atlet pencak silat tingkat daerah sampai internasional.

Pada kesempatan itu, cucu Pahlawan Nasional Ki Bagus Hadikusumo, yang pada Muktamar Tapak Suci XV di Makassar, 22-24 Februari 2018 meraih suara tertinggi, berharap kepada seluruh anggota Tapak Suci untuk menjadikan perguruan pencak silat yang mendunia dan berkemajuan.

Menginjak 55 tahun usia Tapak Suci, bagi Ir Ahmad Syauqi Soeratno, MM selaku Bendahara Umum PP Tapak Suci periode 2018-2023, berharap bisa membangun karakter bangsa.

“Karakter seseorang menentukan kualitas kehidupan yang dijalaninya, juga bagi siapapun yang berinteraksi dengannya,” tandas Syauqi.

Menurut Syauqi, karakter yang kuat terbentuk dari nilai-nilai yang diyakini dan dipegang dengan sungguh. “Dan nilai-nilai kehidupan yang bersumber dari agama adalah nilai hakiki yang tak akan pernah lekang oleh masa,” papar Syauqi.

Keyakinan terhadap nilai-nilai inilah, yang kemudian disebut Syauqi dengan iman.

“Ekspresi iman yang kuat mewujud pada pola pikir dan pola tindak,” kata Syauqi yang menambahkan cara berfikir, berucap dan berperilaku merupakan refleksi dari kuatnya nilai-nilai yang diyakini.

“Inilah yang kami maknai sebagai akhlak,” kata Syauqi.

Kekuatan karakter positif, dikatakan Syauqi, akan terbangun bila iman dan akhlak menyatu dan benar-benar dipegang dengan teguh. “Dan oleh karenanya, perguruan pencak silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah memiliki keyakinan, dengan iman dan akhlak saya menjadi kuat, tanpa iman dan akhlak saya menjadi lemah,” kata Syauqi.

Saat ini perguruan seni beladiri Tapak Suci Putera Muhammadiyah tersebar di 33 wilayah, 250 daerah dan  luar negeri.

Afnan menaruh harapannya agar keberadaan Tapak Suci mampu menjadi media dakwah dan pemersatu bangsa. “Sehingga setiap anggota Tapak Suci harus menjaga keutuhan dan kedamaian NKRI,” tandas Afnan Hadikusumo.

Kini, perguruan seni beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah, telah menembus dunia internasional. Dan, perguruan itu memang telah mendunia. Penyebarannya hingga Malaysia, Singapura, Brunei, Taiwan, Belanda, Jerman, Austria, Aljazair, dan Mesir.

Pendekar Tapak Suci yang tinggal di Yogyakarta: M. Barie Hadjir Roslin, P.Br (kelahiran 23 Desember 1948), Muhammad Afnan Zamhari, P.Br (kelahiran 25 Oktober 1945), dan H. Sudjono Ragil Santosa, P.Br (kelahiran 30 Juli 1946), turut andil membesarkan nama Tapak Suci yang berdiri 31 Juli 1963 di Kauman Yogyakarta.

Setelah dua tahun berdiri baru membuka cabang. Dan, pembukaan cabang (Komda) pertama di Jember, Jatim, pada 1965. Sejak itu, Tapak Suci terus berkembang.

Diharapkan, anggota Tapak Suci rajin berlatih memperdalam keilmuan. “Kami berharap Tapak Suci berkembang semakin luas,” ujar M Afnan Zamhari, yang menambahkan pada awal berdirinya untuk bisa menjadi anggota seleksinya ketat.

Pada 1964 animo masyarakat untuk mendaftar tinggi. “Namun yang diterima hanya dua ratusan orang,” kenang Zamhari, Ketua Umum Pimpinan Pusat Tapak Suci 2012-2017.

Afnan Hadikusumo mengatakan, semoga ridha Allah SWT senantiasa menyertai setiap gerak langkah Tapak Suci dalam menjaga iman dan akhlak umat. “Dan, tentu saja, dalam membangun karakter setiap anak bangsa,” pungkas Afnan Hadikusumo. (Affan)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow