Masjid Poesaka Notoprajan Didukung LazisMu Yogyakarta
YOGYAKARTA — Awal mula dinamakan Langgar Poesaka yang didirikan pada tahun 1932 di kampung Notoprajan Yogyakarta. Bangunan yang dulu terlihat kokoh, kini tinggal kenangan karena sudah direnovasi.
Meski telah mengalami beberapa kali renovasi, namun tidak sampai mengubah bentuk asli dari bangunan Langgar Poesaka.
Bangunan yang pada awalnya berukuran 6 x 6 meter ini ialah hasil dari wakaf salah satu warga dan dibangun secara bergotongroyong mengingat minimnya sarana ibadah pada saat itu.
Nama Poesaka ialah tidak lain dari pemberian seorang tokoh warga bernama Abdul Fatah.
Bangunan Langgar Poesaka ini lantas diperbaiki lagi pada tahun 1942 yang dipelopori oleh M. Dahlan Al-Munggoni, seorang mubaligh Muhamadiyah.
Sejak tahun 1960, Langgar Poesaka difungsikan selain sebagai tempat ibadah, juga sebagai tempat berkumpulnya warga dan anak-anak kos. Sehingga terjadilah interaksi semua warga dengan anak kos.
Kegiatan itu yang sampai sekarang masih terus berlanjut, dulu dipimpin oleh Drs. H. Muflich Dahlan (alm).
Di samping kegiatan untuk mengumpulkan warga, di tempat ini pula dilakukan pengkaderan mubaligh.
Dalam bulan Ramadhan 1440 Hijriyah, aneka kegiatan dilaksanakan seperti: tadarusan sesudah shalat Maghrib hingga menjelang Isyak, kajian rutin Al-Qur’an setiap Kamis, pengajian Ahad pagi, pengajian malam Jum’at Kliwon, shalat tarawih, kuliah Subuh, dan pengajian menjelang berbuka puasa.
Sementara itu dalam rangka Safari Ramadhan 1440 H, Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD BPR) Bank Jogja melalui Kosim Junaedi, SE, MM (Direktur Utama) memberikan bantuan dana dan takjil (buka puasa) kepada Takmir Masjid Poesaka Notoprajan Yogyakarta pada Jum’at, 10 Mei 2019 yang diterima Intinanul Ichwan dan Ruslan Effendi.
Dijelaskan oleh Kosim Junaedi, kegiatan Safari Ramadhan Bank Jogja ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap tahun, dengan membagikan takjil dan infak kepada 28 masjid dan mushola di wilayah Yogyakarta sebagai perwakilan 14 kecamatan di Yogyakarta. Seperti disampaikan Kosim Junaedi, keberadaan bank daerah — termasuk Bank Jogja — memberi manfaat konkret bagi masyarakat wilayah Masjid Poesaka Notoprajan. “Bank daerah tidak sekadar ikut menyumbang pendapatan asli daerah, tapi juga ikut mengembangkan roda perekonomian daerah,” kata Kosim Junaedi. (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow