Lembaga Pendidikan Muhammadiyah Harus Lahirkan Mujtahid Baru
YOGYA – Bendahara Umum/Bidang Wakaf dan Zakat, Infaq, dan Shodaqoh (ZIS) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Hilman Latief, menjadi pembicara pada Tabligh Akbar Anugerah Pendidikan Berkemajuan Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta di GOR Amongrogo, Sabtu (24/12).
Anugerah Pendidikan Berkemajuan merupakan bagian dari semarak Musyawarah Wilayah (Musywil) XIII Muhammadiyah DIY yang akan digelar tanggal 17-19 Februari 2023 tahun di kampus Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Ia mengutip salah satu perkataan Nelson Mandela “Education is the most powerful weapon we can use to change the world”. Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa digunakan untuk mengubah dunia.
Hilman yang juga Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama itu mengatakan, KH. Ahmad Dahlan pernah melakukan perjalanan spiritual sebanyak dua kali, yaitu menunaikan ibadah haji dan belajar mengeksplorasi ilmu pengetahuan. Pada saat bersamaan ulama lain juga berkhidmat belajar atau menuntut ilmu untuk mengubah wajah dunia.
“Ulama-ulama saat itu menunjukkan kiprah luar biasa sehingga dapat memberikan inspirasi bagi generasi berikutnya,” kata Hilman.
Spirit para ulama itulah yang mendorong Majelis Dikdasmen PWM DIY untuk bekerja keras dalam mengidentifikasi para pendidik yang tersembunyi di dalam gedung-gedung sekolah atau madrasah. Mereka adalah pendidik hebat, unggul, dan berkemajuan alam mendidik tunas-tunas bangsa sebagai penggerak roda kepemimpinan masa depan.
Hilman mengingatkan, Muhammadiyah lahir sebagai organisasi pembaharuan (tajdid) yang bermaksud melahirkan mujtahid atau orang-orang yang selalu memikirkan dan mendorong proses transformasi. Tidak ada transformasi yang kuat, kecuali melalui lembaga pendidikan.
Lembaga pendidikan Muhammadiyah dalam sejarahnya konsisten untuk mendorong kelahiran kader-kader yang unggul dan berkemajuan.
“Lembaga pendidikan Muhammadiyah tidak sekadar melahirkan lulusan, juga melahirkan mujtahid baru yang akan mengisi gerakan Persyarikatan di masa depan. Dengan kata lain kita ingin melahirkan kader-kader berkemajuan,” katanya.
Hilman menganggap Muhammadiyah sangat ramai dan dipercaya khalayak luas. Sisi pengelolaan lembaga pendidikan sudah tersistematisasi dengan baik lewat tarikan nafas pengkaderan.
Lembaga pendidikan di lingkungan Persyarikatan tidak terfokus pada misi menghasilkan lulusan standar, tetapi lulusan yang memiliki visi serta karakter berkeunggulan dan berkemajuan.
Hilman sangat mengapresiasi digelarnya Anugerah Pendidikan Muhammadiyah sebagai wujud kerja keras Majelis Dikdasmen PWM DIY untuk melahirkan guru dan tenaga kependidikan yang berdedikasi.
“Karena tanpa kerja keras, tidak akan ditemukan guru-guru berdedikasi,” tandasnya. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow