Lebih Dekat dengan Ikhwan Ahada: Solid, Ikhlas, Cerdas, Tuntas

Lebih Dekat dengan Ikhwan Ahada: Solid, Ikhlas, Cerdas, Tuntas

Smallest Font
Largest Font

SLEMAN – Ikhwan Ahada bukan nama baru di kalangan persyirakatan Muhammadiyah. Bernama lengkap Muhammad Ikhwan Ahada adalah kader murni yang digembleng Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah di Yogyakarta.

Ketika ia memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan PWM DIY 2022-2027 di forum Musyawarah Wilayah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah DIY di kampus Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Ahad (19/2), para musyawirin bisa menerima. Perolehan suaranya terbanyak bersama Arif Jamali Muis, M.Pd., yaitu 196 suara.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

“Yang jelas kita perlu konsolidasi, merapatkan barisan, dan menyamakan pandangan,” katanya menjawab pertanyaan mediamu.com usai pengumuman ketua dan sekretaris terpilih PWM DIY 2022-2027. Ikhwan Ahada ditetapkan sebagai ketua dan Arif Jamali sebagai sekretaris.

Muhammad Ikhwan Ahada, S.Ag. M.A. lahir di Klaten, 20 September 1970, kini berdomisili di Karangjati, Tamantirto, Kasihan, Bantul. Istrinya, Any Suryaningsih, adalah guru PAUD ‘Aisyiyah sekaligus anggota PCA Wirobrajan.

Pria yang memiliki sapaan akrab Ustadz Ikhwan ini tercatat sebagai anggota Muhammadiyah di Cabang Wirobrajan, Kota Yogyakarta, dengan nomor baku 641.730. Pendidikan dimulai dari SD/MI Muhammadiyah Beji, Mu’allimin Yogyakarta, IAIN Sunan Kalijaga, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta jurusan Psikologi Pendidikan Islam, kini guru Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.

Ia memperoleh amanah sebagai Direktur SDI-AIK Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta. Pernah berkiprah di Pemuda Muhammadiyah Klaten, Ketua PCM Wirobrajan, Ketua LPCR PWM DIY, dan Anggota Bidang MPK PP Muhammadiyah. Di luar Muhammadiyah, Ustadz Ikhwan tercatat sebagai Sekretaris Komisi Dakwah MUI DIY.

Berikut wawancara tim mediamu.com dengan Ustadz Ikhwan beberapa saat setelah terpilih sebagai Ketua PWM DIY 2022-2027:

Apa prioritas pertama sebagai Ketua PWM DIY?

Kita harus merapatkan barisan dan menyamakan pandangan. Langkahnya perlu disamakan terlebih dahulu. Insya Allah dengan kebersamaan PWM bisa menjadi lebih humanis dan elegan sehingga visi misi terwujud di DIY.

Bagaimana dengan keistimewaan DIY?

Jadi memang PWM tampaknya harus lebih keras lagi untuk memahami bagaimana komunikasi yang bijaksana dengan berbagai elemen bangsa, termasuk Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Supaya elan vital peran Muhammadiyah di DIY bisa betul-betul dirasakan sekaligus terimplementasi.

Yang jelas kita perlu konsolidasi, merapatkan barisan, dan menyamakan pandangan bagaimana Muhammadiyah, kita bawa ke permukaan menjadi salah satu dari elemen bangsa yang bersama-sama membangun keistimewaan Yogya dan sekaligus juga ciri khas kemuhammadiyahannya tidak lepas.

Hasil pemilihan sudah bisa dilihat, bagaimana Pak Ikhwan melihat hal itu?

Saya kira sudah cukup representatif. Dari anak muda, para ahli di bidangnya, serta keulamaan sudah mulai terlihat dan tersentuh. Termasuk di antaranya ada Bapak Gita Danupranata (Ketua PWM DIY 2015-2022) yang juga masuk dalam jajaran pimpinan, mudah-mudahan dengan keahliannya di bidang ekonomi mampu mengangkat perekonomian sebagai pilar dakwah Muhammadiyah.

Apa harapan untuk PWM DIY ke depan?

Pertama adalah solid, kedua ikhlas, ketiga kerja cerdas dan tuntas. Semua itu bisa diwujudkan hanya dengan bersama-sama kita bisa. (*)


Wartawan: Dzikril Firmansyah

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow