LDK PDM Bantul Luncurkan Program Dakwah Masyarakat Pesisir
BANTUL - Dalam memperluas lahan dakwahnya, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bantul melalui Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) berupaya menjangkau masyarakat di seluruh daerah. Sebagai bukti akan hal itu, LDK PDM Bantul meluncurkan Program Dakwah Masyarakat Pesisir dalam acara pengajian yang berlangsung pada hari Jumat (3 Jumadil Awwal 1445 H bertepatan 17 November 2023).
Pengajian yang disampaikan oleh Ketua PDM Bantul Arba Riksawan Qomaru, S.E. itu juga disertai dengan pembagian 300 paket sembako kepada masyarakat pesisir dan pemeriksaan kesehatan gratis dari RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Kegiatan ini sekaligus juga menjadi rangkaian peringatan Milad Muhammadiyah ke 111 di lingkungan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bantul.
Kegiatan ini menandai dimulainya program dakwah masyarakat pesisir yang dilaksanakan oleh Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) PDM Bantul sebagai bentuk implementasi program kerja LDK PDM Bantul periode 2022 -2027. Program ini merupakan bentuk sinergitas antara Majelis dan Lembaga di tingkat daerah serta RSU PKU Bantul sebagai salah satu lembaga amal kesehatan Muhammadiyah di lingkungan PDM Bantul.
“Sehubungan dengan itu, dalam perencanaan dakwah LDK PDM Bantul insya Allah akan terus menyelenggarakan kegiatan-kegiatan seperti tersebut di atas secara berkesinambungan,” kata Ketua LDK PDM Bantul Agus Budiantoro.
LDK PDM Bantul juga akan segera menjalin sinergi dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk mengembangkan bentuk dakwah dan pendampingan yang efektif, inovatif dan solutif pada setiap komunitas pesisir.
Mengapa dakwah masyarakat pesisir menjadi salah satu agenda prioritas Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) PDM Bantul? Menurut Agus, masyarakat pesisir adalah masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah pesisir. Zona ini merupakan zona transisi yang menandai tempat terjadinya pergerakan antara wilayah darat dan laut atau sebaliknya.
Di wilayah ini, mayoritas penduduknya bergantung pada pengelolaan sumber daya laut dan pesisir, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian, ditinjau dari mata pencahariannya, masyarakat pesisir mencakup berbagai komunitas atau kelompok masyarakat seperti nelayan, pembudidaya ikan, pedagang ikan, pedagang kaki lima, pedagang, serta pelaku lain di sektor perikanan, perikanan skala kecil dan menengah serta komunitas lain.
“Dalam kondisi seperti ini, pengembangan dan penerapan metode dakwah yang tepat memberikan tantangan bagi para penggiat dakwah untuk bergerak ke arah yang diinginkan yaitu menciptakan masyarakat pesisir yang beretika tinggi dan menjalani kehidupan sesuai syariat Islam seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW,” lanjut Agus.
Oleh karena itu LDK PDM Bantul memiliki komitmen yang kemudian akan dirumuskan dalam rencana jangka panjang, tentang bagaimana bentuk dan cara melaksanakan dakwah serta pendampingan terhadap Komunitas masyarakat pesisir dengan pola yang dilembagakan. Karena bentuk dakwah dan pendampingan yang dilembagakan, akan menciptakan mekanisme yang lebih konkrit terhadap implementasi program, sehingga dapat dipastikan program dapat berjalan secara berkelanjutan.
Hal ini sangat penting karena prioritas pembangunan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta ke depan adalah memastikan “wajah” Daerah Istimewa Yogyakarta menghadap ke Selatan. Artinya, Pemerintah DIY akan membawa arah pembangunan wilayah selatan Yogyakarta semata-mata untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat Jogja pada umumnya, baik yang tinggal di wilayah selatan maupun yang tinggal di wilayah lain dari Yogyakarta. Peningkatan harkat dan martabat manusia di Jogja mencakup peningkatan kualitas hidup masyarakat yang beradab dan berkeadilan sosial.
“Bismillah, LDK PDM Bantul berkomitmen dan siap bekerjasama dengan stakeholder untuk menjadikan kawasan pesisir lebih berkeadilan dan beradab,” tandas Agus. (*)
Berita ini diterima Mediamu dari Agus Budiantoro (Ketua LDK PDM Bantul)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow