BANTUL — Hari ke – 3 Muhammadiyah Jogja Expo #2, Sabtu (8/10) menampilkan sesuatu yang sangat luar biasa di malam harinya di Panggung Utama Halaman Kampus Utama UAD. Yaitu pentas wayang kontemporer bertajuk “Sinta Bingung”, persembahan dari LSBO PWM dan PDM se – DIY.

Wayang kontemporer ini juga diramu dengan kesenian lain seperti geguritan, campursari, panembromo, dan sulukan. Ini merupakan hasil kolaborasi antara LSBO PWM DIY dan PDM se – DIY.

Ketua LSBO PWM DIY, KRT Akhir Lusono mengaku sangat puas dengan pementasan wayang kontemporer di MJE #2 ini yang banyak ditonton oleh para pengunjung. “Alhamdulillah, meskipun menurut kami belum begitu bagus atau sempurna, yang jelas kami ingin berproses,” ucapnya saat ditemui setelah acara.

Lakon “Sinta Bingung” sendiri mengisahkan tentang LSBO PDM se – DIY sudah bergairah untuk menunjukkan kegiatan seni budayanya, dibalut dengan cerita Rama dan Sinta yang bisa menarik perhatian pengunjung untuk menyaksikan wayang kontemporer ini.

Tak lupa juga, Akhir Lusono memohon masukan dan saran dari para pengunjung dan warga lainnya, bila ada yang merasa kurang dari pementasan tersebut. “Bila ada sesuatu yang kurang pas dari pementasan ini, kami mohon untuk diberi koreksi dan saran,” tuturnya sembari berharap melalui pementasan wayang kontemporer dan kesenian lainnya ini, seni budaya di Muhammadiyah semakin bersemi dan berkembang.

Selain menampilkan wayang kontemporer, LSBO PWM DIY juga memberikan penganugerahan Sanskrit Award kepada tokoh budaya, dan olahraga di DIY. Berikut nama – nama penerima penghargaan Sanskrit Award:

• Brisman HS (Bidang Seni Teater)
• Bambang Triatmodjo (Bidang Seni Tari)
• Dasron Hamid (Bidang Penggerak Olahraga)
• Sukriyanto AR (Bidang Seni Budaya)
• Syaiful Adnan (Bidang Seni Rupa/Kaligrafi)
• Mustofa W. Hasyim (Bidang Sastra)

(*)

Wartawan Dzikril Firmansyah