Karena Mabuk Miras, Gerombolan Orang Tak Dikenal Serang Dua Santri
YOGYA – Insiden penusukan terjadi di Prawirotaman, Yogyakarta, pada Rabu (23/10). Korbannya adalah dua santri Pesantren Krapyak yang saat kejadian sedang menikmati sate di lokasi.
“Salah satu santri di Krapyak, korbannya dua, satu dipukul," kata Kasatreskrim Polresta Jogja, Kompol Probo Satrio, Kamis (24/10).
Peristiwa ini terlebih dahulu viral di media sosial X/Twitter oleh akun @merapi_uncover yang memposting kejadian mengerikan ini: "21:41 min di Prawirotaman Jogja ada apa ya? Barusan lewat banyak pak polisi, tidak sempat turun tanya, karena kalo kami berhenti mengganggu jalan lainnya terima kasih min," tulis akun tersebut.
Kasi Humas Polresta Jogja, AKP Sujarwo menerangkan kronologi pada pukul 21.25 WIB, ada rombongan remaja berjumlah sekitar 25 orang tengah nongkrong dan minum minuman keras di sebuah cafe Jalan Parangtritis, Brontokusuman, Mergangsan.
"Lokasi di sebelah timur Jalan Parangtritis Kota Jogja," papar Sujarwo.
"Kemudian dari rombongan tersebut ada yang melempar gelas ke jalan dan ada beberapa orang dari rombongan tersebut yang menyeberang ke arah barat tempat orang jualan sate dan terjadilah penusukan dengan senjata tajam terhadap salah seorang pembeli sate," imbuhnya.
Setelah melakukan penusukan kepada salah seorang pembeli sate, menurut Sujarwo, rombongan tersebut meninggalkan lokasi bersama-sama ke arah Pojok Beteng Timur. Sedangkan untuk korban penusukan dibawa ke RS Pratama Jogja.
Sujarwo menambahkan, korban bernama Shafiq (19) mahasiswa asal Rembang. Jawa Tengah, dan M. Aufal (23) adalah warga Pati Jawa Tengah.
"(Shafiq mengalami) Luka robek perut bagian kiri,dijahit 3, sekaligus luka memar pada bagian kepala tangan dan kaki akibat pukulan balok dan kursi. (Aufal) Luka pada bagian kepala tangan kaki akibat pukulan benda keras," jelasnya.
Salah satu korban, Aufal menceritakan saat kejadian ia dan Shafiq tengah menyantap sate ayam di utara Pasar Prawirotaman, Rabu malam sekitar pukul 21.00 WIB. Saat bersantai usai makan, mereka tiba-tiba diserang segerombolan orang.
Ia dan temannya tetap di tempat karena merasa tidak berbuat kesalahan. Mereka juga mengaku tidak tahu soal gerombolan tersebut. "Karena tidak tahu apa-apa, kami tidak langsung lari dan cuma bisa bilang 'Saya tidak tahu apa-apa', tapi tetap saja diserang," ujarnya.
Aufal mengungkapkan bagaimana ia dan temannya diserang secara membabi buta. Mereka dipukul hingga dilempari benda-benda. "Mereka langsung mengambil kursi lalu dihantamkan, ambil helm, kayu, apa yang ada di sana dihantamkan kami," katanya.
"Saat dihantam saya jatuh, berdiri dihantam lagi, ditendang, dipukul. Saya dipukul kepala sama badan, tapi yang diincar itu kepala dan tidak melawan karena tidak salah, saya hanya cari kebenaran," lanjutnya
Aufal dan Shafiq berusaha lari. Saat itu, ada warga yang berusaha menolong mereka untuk menyelamatkan diri. Akhirnya, Aufal lari ke arah ponpes. Sesampainya di ponpes ia meminta tolong temannya untuk mencari informasi terkait keberadaan Shafiq.
Aufal menuturkan dirinya tidak tahu siapa yang menyerangnya. Selain itu, jumlah kelompok penyerang lebih dari 5 orang.
Kabar terakhir menyebutkan bahwa kepolisian berhasil menangkap pelaku penyerangan santri pada Kamis (24/10). Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Polresta Yogyakarta. "Sudah kami amankan dua orang, di suatu tempat. Kami amankan semalam," kata Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma, Jumat (25/10).
Pihaknya masih enggan menjelaskan secara detail latar belakang kedua pelaku yang sudah diamankan. Apa motif sekaligus pemicu penusukan dua santri yang terjadi pada Rabu (23/10) masih diselidiki.
"Sedang dalam pengembangan. Mohon doanya saja," terang Kapolresta. Pihak kepolisian belum membuka identitas serta belum menyebutkan lokasi ditangkapnya kedua pelaku. (*)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow