Jaga Ketahanan Pangan, Lazismu DIY Bantu Pengembangan Budi Daya Lele
YOGYA – Pandemi telah membuat tekanan perekonomian bagi masyarakat yang merugikan selama kurang lebih satu setengah tahun. Upaya menjaga stabilitas finansial dan ketahanan pangan di antaranya dengan mengembangkan usaha budi daya lele, seperti dilakukan Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah (PRPM) Jagalan, Kotagede.
Secara simbolik Lazismu DIY memberikan support dana kepada PRPM Jagalan untuk program tersebut, Sabtu (4/9).
Terdapat delapan kolam ikan lele yang sudah berjalan selama empat tahunan. Sejak pandemi hingga saat ini pengembangan budi daya lele mengalami penurunan. Masalah yang terjadi yaitu penurunan omset, naiknya harga pakan lele sampai kesulitan mencari pasar.
Pada pandemi ini banyak usaha makanan pecel lele tutup, sehingga para peternak lele tidak memproduksi. “Di sisi lain menjadi peluang karena ada segmentasi pasar baru namun juga menjadi tantangan agar ternak lele terus jalan,” ungkap Sulthon, pengembang ternak lele.
Kendala dalam pengembangan usaha ternak lele adalah harga pakan yang terus mengalami kenaikan. Dalam satu kolam berisi 80 sampai 100 kilogram lele yang membutuhkan 1 sampai 1,5 kg pakan lele sekali waktu. Dalam sehari ada 2 kali pemberian makan, pagi dan malam hari.
“Harga pakan melejit mahal, yang terberat ada di pakan. Dalam satu karung pakan lele dengan kualitas baik harus mengeluarkan uang Rp 330 ribu,” ungkap seorang peternak lele dan juga kader Pemuda Muhammadiyah.
Upaya menciptakan ketahanan pangan adalah dengan menjamin ketersediaan konsumsi pangan secara cukup, aman, dan bermutu gizi seimbang. Pengelolaan budi daya lele atas pendampingan PCM Kotagede diharapkan tetap produktif selama pandemi dan penerapan PPKM.
“Kedepannya akan ada pengembangan sayur dengan metode hidroponik. Nantinya pemasaran lele dan sayuran adalah warga sekitar Kotagede dan akan merambah restoran besar,” ungkap Hana Kuswanaji, MPM PCM Kotagede.
Bantuan Lazismu DIY ini masuk dalam program pilar ekonomi, salah satunya adalah program Masyarakat Ternak Mandiri. Hal itu disampaikan Divisi Program Lazismu DIY, Muhammad Rizal Firdaus.
“Pemberdayaan ternak mandiri dalam basis komunitas, akan menghasilkan secara maksimal bila melalui proses pemberdayaan dengan baik. Akan ada tahapan dan analisisnya. Harapannya ini menjadi besar dan membuka lapangan pekerjaan,” katanya.
Ia juga menambahkan, konsep pemberdayaan melalui tahapan analisis dengan melihat dampak keberadaan budi daya lele terhadap lingkungan masyarakat akan jadi target program berkelanjutan pendampingan. Misalnya, pelatihan pendukung dan pengembangan inovasi produk. (*)
Berita diterima mediamu.com dari Divisi Program Lazismu DIY
Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow