Halal Bihalal UMM Jadi Momentum Sembuhkan Luka di Hati
MALANG - Tujuan utama halal bihalal adalah mempererat tali silaturahmi dan menghapuskan dosa, khususnya dalam hubungan sesama manusia. Begitu kata Nur Cholis Huda MSi, Penasihat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, pada acara Halal Bihalal di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berlangsung pada Selasa (16/42024). Ia mengungkapkan bahwa menyembuhkan luka hati sulit seperti menaruh paku di kayu dan mencabutnya, meninggalkan bekas yang sulit dihilangkan.
Menurut Nur Cholis, ada dua tujuan utama dari halalbihalal, yaitu mempererat silaturahmi dan menyembuhkan luka di hati. Mempererat silaturahmi berarti berteman dengan siapa pun tanpa memandang status atau kasta, sementara menyembuhkan luka hati dilakukan dengan saling memaafkan atas kesalahan yang telah terjadi.
Dr dr Sukadiono MM, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, menjelaskan bahwa dalam memaafkan terdapat tiga level berbeda. Pertama, ta'fu atau menghapus kesalahan walau tidak bisa melupakan. Kedua, tashfahu atau memaafkan dengan lapang dada tanpa bisa berbuat baik kepada orang tersebut. Ketiga, taghfiru atau mengampuni kesalahan orang yang menyakiti kita dan tetap berbuat baik kepadanya.
Prof Dr Muhadjir Effendy MAP, Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) sekaligus Badan Pembina Harian (BPH) UMM, menyatakan bahwa halalbihalal dapat menjadi momen evaluasi diri dan membersihkan diri. Idul Fitri juga menjadi simbol dari proses penyucian jiwa dan awal dari lembaran baru dalam menjalani kehidupan.
Rektor UMM, Prof Dr Nazaruddin Malik SE MSi, menganggap bahwa halalbihalal mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi di atas segala perbedaan dan kepentingan. Silaturahmi atau menyambung hubungan dengan istilah halal memberikan inspirasi untuk mengatasi masalah dan menciptakan suasana yang hangat. Hal itu juga dianggap sebagai kunci untuk membuka pintu rezeki yang halal dan thayib.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow