Haedar Nashir: Muhammadiyah Berkeringat Memajukan Bangsa
SURAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dalam pidato Pembukaan Muktamar ke – 48, menegaskan kontribusi persyarikatan dalam memajukan kehidupan bangsa telah berlangsung selama satu abad lebih melalui lintasan pergerakannya melalui berbagai amal usaha dan dakwah kemasyarakatan, serta akan terus berkiprah melintasi zaman.
“Dari pusat kota hingga desa dan pelosok-pelosok terjauh, Muhammadiyah tiada henti melayani negeri,” tutur Haedar.
Menurutnya, khidmat kebangsaan ini lahir tiada lain dari visi keislaman berwawasan nasionalisme inklusif yang diyakini oleh Muhammadiyah. Fungsi keislaman yang egaliter ini supaya Indonesia semakin berkemajuan di segala aspek kehidupan.
“Itulah bukti nyata bahwa Muhammadiyah ikut ‘berkeringat’ dalam memajukan kehidupan bangsa!” ucap Haedar yang disambut gemuruh tepuk tangan dari para hadirin.
Haedar juga melihat tantangan Indonesia untuk saat ini dan di masa depan semakin berat, dengan menghadapi arus globalisasi, modernisasi abad 21, revolusi teknologi informasi, serta dan geoekonomi-politik global yang sangat dinamis dengan segala problematikanya.
Adapun, dari dalam negeri sendiri juga terdapat dinamika baru berupa liberalisasi politik, ekonomi, dan budaya pasca reformasi dengan berbagai dampaknya yang kompleks.
Haedar menuturkan Muhammadiyah meyakini jika Indonesia sejatinya dapat menjadi negara yang maju, adil, dan makmur, serta percaya dapat menyelesaikan masalah dan tantangan berat yang dihadapinya.
Optimisme ini lahir dikarenakan Indonesia memiliki sejumlah modal penting untuk menjadi negara besar. Seperti sumber daya manusia dan sumber daya alam yang potensial.
“Kuncinya mengurus Indonesia dengan baik dan benar, disertai perjuangan yang sungguh-sungguh dan kebersamaan dari semua pihak, baik pemerintah, warga negara, dan seluruh komponen bangsa,” terang Haedar.
Pembukaan Muktamar di Stadion Manahan Solo, pada Sabtu (19/11) pagi diramaikan dengan pertunjukan seni budaya yang melibatkan sekitar 3.700 orang.
Beragam pertunjukkan seni ditampilkan, mulai dari musik kontemporer gamelan dan alat musik modern Serambi Bagelen menghibur muktamirin dan penggembira di stadion sekitar 30 menit. Selanjutnya, terdapat pertunjukkan kolosal dari 1.200 anggota Tapak Suci Putera Muhammadiyah se-Jawa Tengah dengan menampilkan jurus – jurus terbaiknya. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow