Empat Pesan Gus Sholah untuk Pimpinan Baru PDPM Kota Yogyakarta
YOGYA - Sholahuddin Zuhri resmi menuntaskan amanahnya sebagai Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Yogyakarta pada masa jabatan 2018-2022.
Dalam gelaran Musyawarah Daerah (Musyda) XVII di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Gus Sholah - sapaan akrabnya - kemudian mengamanahkan tugasnya kepada Muhammad Tegar sebagai Ketua PDPM Kota Yogyakarta selama 4 tahun ke depan.
Pada Penutupan Musyda XVII yang berlangsung hari Ahad (21 Rabiul Akhir 1445 H bertepatan 5 November 2023) itu, Gus Sholah kemudian menyampaikan empat pesan penting kepada PDPM Kota Yogyakarta periode 2023-2027 dalam pidato wa'da atau perpisahannya.
Pertama, segala bentuk kepemimpinan harus diupayakan dengan kolektif kolegial. Artinya, segala keputusan dan kebijakan disepakati melalui musyawarah atau pengambilan suara dengan mengedepankan semangat kebersamaan.
Kedua, jika terdapat suatu dinamika apapun itu, Gus Sholah berpesan untuk mengingat surat At Taubah ayat 40. Dalam ayat itu, seseorang harus tetap berjalan di jalan Allah, apapun yang terjadi. Baik tantangan yang dihadapi itu ringan maupun berat, kader Pemuda Muhammadiyah tetap harus melaju dengan semangat dakwah fi sabilillah
"Pahit, getir, dan manis itu hal yang biasa. Siapapun yang bisa mengerjakan (tantangan) itu, maka dia orang yang menang dan baik, sukses. Itulah yang perlu dipegang semua kader Pemuda Muhammadiyah," jelasnya.
Di samping harus berjuang di segala kondisi, ada hal yang perlu dipahami pimpinan baru - sekaligus menjadi pesan ketiga bahwa seorang pimpinan harus mempunyai riyadhoh, artinya berpikir di atas rata-rata, baik itu lini pemikiran gagasan atau urusan ibadahnya.
Karenanya, wajib bagi pimpinan untuk menghidupkan malamnya sebagai riyadhoh agar kemudian diletakkan di tempat yang mulia dan terhormat di hadapan Allah.
Menurut Gus Sholah, siapa yang mampu menghinakan dirinya di hadapan Allah secara tersungkur dengan riyadhoh itu, maka dia akan dimuliakan di hadapan makhluk-Nya. Sebaliknya, siapa yang merasa dirinya mulia di hadapan Allah, maka dia akan dihinakan hadapan makhluk-Nya.
Selain ketiga hal tersebut, ada satu pesan penting lagi. Yakni, mengambil seluruh potensi - potensi terbaik untuk mengisi ruang - ruang di Pemuda Muhammadiyah Kota Yogyakarta. Artinya, kalau ada Pimpinan Cabang yang dianggap baik dan punya potensi mesti ditarik dan diajak berkolaborasi. Sehingga tidak ada lagi di dalam lingkungan persyarikatan itu kubu sana atau sini.
"Setelah Musyawarah, semua harus jadi satu dan menjadi ikatan satu barisan. Jika menjadi satu kekuatan bangunan, maka bangunan itu mampu memberikan perlindungan, kenyamanan untuk para kader tumbuh dengan baik," tegas Wakil Ketua PWPM DIY Bidang Dakwah dan Pengkajian Agama.
Dengan apa yang disampaikannya itu, Pimpinan Baru di PDPM Kota Yogyakarta diharapkan punya kesadaran untuk melangkah jauh lebih baik untuk masa-masa berikutnya. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow