Dahnil Anzar Simanjuntak Menyadari Atas Konsekuensi Sikap dan Pilihannya
YOGYAKARTA — Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, sejak awal menyadari atas konsekuensi sikap dan pilihannya selama ini. Terlebih adanya berbagai fitnah dan upaya kriminalisasi padanya sejak kasus Siyono, Novel Baswedan hingga saat ini.
Bila ongkos upaya Dahnil dalam membesarkan dakwah Islam melalui Pemuda Muhammadiyah harus dikriminalisasi, ia hanya menjawab singkat: “Biarlah sejarah yang mencatat saya pernah ikut berjuang melakukan perbaikan dan kebaikan melawan kemunkaran dan kedzaliman,” tegas Dahnil.
Dahnil berharap, semoga ada yang terus merawat semangat itu. “Karena saya percaya, semangat tak akan pernah mati dan tak akan pernah bisa dipenjarakan,” kata Dahnil.
Menghadapi hal itu, Dahnil selalu mengatakan kepada istri dan anaknya. “Dia adalah yang menjadi benteng kekuatan saya,” kata Dahnil, yang selalu mohon doa dan keikhlasan dari pengurus Pemuda Muhammadiyah.
Laki-laki yang akrab disapa Anin itu hanya berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT terhadap fitnah yang sedang menerpanya.
Sejak awal, Dahnil paham betul konsekuensi atas sikap perjuangannya dalam melakukan amar makruf nahi munkar.
Selain itu, Dahnil paham betul, kesalahan utamanya adalah terkait pilihannya untuk tidak tunduk kepada kedzaliman dan melawan kekuasaan.
“Itulah pilihan saya selama ini dan saya mengucapkan terima kasih kepada sahabat semua atas doa dan dukungannya yang mengalir tidak henti,” kata Dahnil.
Selain itu, Dahnil menyampaikan pesan kepada sahabat Pemuda Muhammadiyah di seluruh Indonesia agar selalu kompak. “Dan tidak memberikan Pemuda Muhammadiyah kepada mereka yang siap menjual kepada kekuasaan,” papar Dahnil. (*/Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow