ads
Daging Qurban Bisa Haram. Apa Penyebabnya?

Daging Qurban Bisa Haram. Apa Penyebabnya?

Smallest Font
Largest Font

SLEMAN – Hewan Qurban yang sehat secara medis menjadi salah satu syarat sahnya ibadah Qurban. Oleh karenanya, perlu dilakukan pemeriksaan sebelum dan sesudah penyembelihan untuk menjamin kesehatan dan keamanan daging.

Hal disampaikan Ustadz drh. H. Agung Budiyanto, M.P., Ph.D. dalam kajian Pimpinan Cabang Muhammadiyah Godean dengan tema “Qurban Pendekatan Medis dan Syar’i” secara darin,  Ahad  (18/7).

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Ustadz Agung yang juga Wakil Dekan 1 dan dosen Pascasarjana Fakultas Kedokteran Hewan UGM ini menjelaskan syarat-syarat berkurban dan tata cara secara medis ketika menyembelih hewan Qurban.

Qurban yang diterima Allah SWT bukanlah darah atau dagingnya melainkan ketakwaan kepada Allah SWT. Tertulis dalam Al Qur’an Surah Al-Hajj ayat 37 yang artinya: “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah SWT, tetapi ketakawaan dari kamulah yang dapat mencapaiNya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu, supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Penyediaan daging qurban wajib memperhatikan aspek ihsan (berbuat baik kepada hewan), halal, dan thoyyib (sehat, bersih, baik).

Sebaliknya, dari qurban bisa menjadi haram karena tiga hal. Pertama, jika saat disembelih tidak dibacakan asma Allah (bismilah). Kedua, disembelih dengan penyiksaan. Ketiga, hewan yang dipotong dan diiris saat belum mati setelah disembelih.

Menyinggung apakah ada hewan ternak yang menularkan Covid-19, Agung menerangkan, berdasarkan hasi lpenelitian World Health Organization (WHO), belum ada laporan/bukti ilmiah bahwa hewan ternak (sapi, kerbau, kambing, domba) terinfeksi dan sakit oleh virus penyebab Covid-19.  Hewan qurban dan daging tidak menularkan Covid-19 kepada manusia.

Sapi atau hewan qurban lainnya perlu dibuat merasa nyaman dan tidak stress sebelum disembelih. Caranya adalah dengan tidak memberi makan selama 12 jam sebelum disembelih (hanya diberi minum saja), ditempatkan dalam keadaan nyaman (tidak dengan ditarik-tarik atau kekerasan), tidak menempatkan sapi di ruang tertutup karena akan membuat bingung, sapi suka berkoloni sehingga jangan dibiarkan sendiri, serta saat dibawa ke lokasi penyembelihan jangan diarak orang banyak karena akan membuat stress dan terkadang mengamuk.

Hewan yang sehat menurut medis memiliki wajah ceria, mata jernih tidak ada kotoran, dari lubang alami tidak ada leleran tidak normal, gerak lincah, nafsu makan normal, cara bernafas normal, suhu badan 39-40 C, tinja dan urin normal, responsive terhadap lingkungan, bulu halus dan tidak kusam.

Jarak antara hewan disembelih sampai daging masuk ke kuali, freezer, atau diolah sebaiknya kurang dari 6 jam. Penelitian menunjukkan, bau muncul setelah 6 jam terkait dengan proses pembusukan dari bakteri.

Daging merah, rasa renyah, lembut adalah kualitas daging sempurna dengan Ph berkisar 5,4-5,7 selama kurang lebih 24 jam. Daging yang sehat aman dari mikrobia, residu dan kontaminasi bahan kimia berbahaya. (*)

Wartawan: Afifatur Rasyidah I.N.A
Editor: Sucipto

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow