Busyro Muqoddas: Salat yang Khusyuk Jadi Parameter Seorang Pemimpin
YOGYAKARTA - Muhammad Busyro Muqoddas, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, menekankan pentingnya pemimpin mampu melaksanakan salat dengan penuh khusyuk. Selain kedisiplinan dalam melaksanakan salat, kualitas dalam pelaksanaannya juga perlu diperhatikan. Pernyataan tersebut merujuk pada ayat 1-2 surat Al Mu’minun dalam Al-Qur’an, yang menggambarkan ciri-ciri orang mukmin yang berhasil.
Pernyataan tersebut diungkapkan dalam Kuliah Tujuh Menit setelah salat zuhur di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta pada Rabu (29/11). Muhammad Busyro Muqoddas menyebut Ahmad Badawi sebagai contoh yang sangat baik dalam mengajarkan salat kepada anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
Ahmad Badawi tidak hanya mengajarkan secara teknis mulai dari wudhu hingga salam, tetapi juga menjelaskan makna dalam dari salat khusyuk. Bagi Ahmad Badawi, salat khusyuk bukan hanya sebuah kewajiban ritual, melainkan suatu bentuk ibadah yang dapat menggetarkan hati. Setelah melaksanakan salat khusyuk, hati seseorang menjadi tenang karena pikirannya selalu mengingat Allah Swt., dan dia memusatkan seluruh pikiran serta panca inderanya untuk bermunajat kepada-Nya.
Lebih lanjut, Busyro menyampaikan bahwa salat khusyuk memiliki dampak sosial yang signifikan. Individu yang melaksanakan salat dengan khusyuk akan menjauh dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna, sebagaimana tertulis dalam surat Al-Mu’minun ayat 3. Mereka juga akan menjauhkan diri dari perbuatan asusila, sesuai dengan ayat 5 dari surat yang sama. Bagi para pemimpin yang mampu melaksanakan salat khusyuk, diharapkan bahwa mereka akan memenuhi janji dan menjalankan amanah, sejalan dengan ayat 8 surat Al-Mu’minun.
“Orang-orang yang melaksanakan salatnya dengan khusyuk, jika diberi amanah, akan senantiasa takut jika telah berjanji malah khianat,” jelas Busyro. Menurutnya, pemeliharaan kualitas salat tidak hanya mencerminkan hubungan pribadi dengan Allah, tetapi juga memiliki dampak positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat secara keseluruhan.
Dengan demikian, pesan dari Busyro Muqoddas ini memiliki kedalaman makna. Baginya, kualitas salat khusyuk bukan hanya menjadi landasan utama untuk menciptakan pemimpin yang bertanggung jawab, tetapi juga untuk menjadikan individu tersebut terhindar dari tindakan khianat dan selalu memegang teguh nilai-nilai amanah. Semoga para pemimpin di Indonesia di masa depan dapat melaksanakan salat dengan khusyuk.
sumber: muhammadiyah.or.id
Wartawan: Fatan Asshidqi
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow