Busyro Muqoddas: Kepemimpinan di Muhammadiyah Tak Dipengaruhi Pemilu
SLEMAN – Busyro Muqoddas, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, menekankan bahwa struktur kepemimpinan dalam Persyarikatan Muhammadiyah akan tetap berjalan tanpa dipengaruhi oleh pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Menurutnya, meskipun Pemilu memiliki kepentingan sendiri, namun struktur kepemimpinan di Muhammadiyah akan tetap beroperasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, tanpa tergantung pada keberadaan atau hasil dari Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden.
“Bagi Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan organisasi lainnya, keberadaan atau ketiadaan Pemilu tidak akan mempengaruhi jalannya organisasi,” ujar Busyro pada Ahad (18/2) saat mengisi Pengajian Ahad Pagi yang diadakan oleh PCM Ngaglik, Sleman, seperti dilansir oleh muhammadiyah.or.id.
Busyro kemudian menjelaskan bahwa ketidakpengaruhannya mengacu pada keberlangsungan operasional Muhammadiyah, yang akan tetap berjalan terlepas dari adanya Pemilu. Meskipun Pemilu memiliki peran penting, namun itu tidak akan mengganggu jalannya kepemimpinan di Muhammadiyah.
Untuk memastikan keteguhan struktur kepemimpinan di Muhammadiyah, Busyro menekankan pentingnya menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan yang diteladankan oleh pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan, hingga ke tingkat cabang dan ranting Muhammadiyah, termasuk Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
Busyro meyakini bahwa kepemimpinan di Muhammadiyah menjadi contoh bagi pimpinan di berbagai institusi. Melalui keteladanan pemimpinannya, Muhammadiyah berhasil menyelenggarakan program-program pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi yang inklusif.
Menurutnya, salah satu aspek penting yang perlu dicontoh bagi yang ingin mengikuti kepemimpinan di Muhammadiyah adalah pengelolaan aset yang dimiliki oleh Persyarikatan Muhammadiyah. Tidak ada aset Persyarikatan Muhammadiyah yang dimiliki secara individu oleh para pimpinan.
“Hal ini menunjukkan bahwa amanah wakaf kepada Muhammadiyah akan terjaga dengan baik,” ungkapnya.
Persyarikatan Muhammadiyah sebagai badan hukum memberikan jaminan keamanan bagi siapa pun yang melakukan wakaf kepada Muhammadiyah. Semua yang diberikan sebagai wakaf kepada Muhammadiyah tidak boleh dimanfaatkan secara sembrono.
“Pimpinan Pusat Muhammadiyah memiliki standar dan tata cara yang jelas,” jelas Busyro.
Struktur kepemimpinan kolektif dan kolegial yang diterapkan oleh Muhammadiyah memastikan bahwa organisasi ini beroperasi melalui musyawarah, sehingga menutup kemungkinan adanya perilaku individual yang tidak bertanggung jawab.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow